Menurut laporan dari Jinse Finance, Felix Herrmann, seorang analis di Aramea Asset Management, menyatakan bahwa perdebatan mengenai keberlanjutan utang AS kemungkinan akan mendominasi pasar AS pada paruh kedua tahun ini. Kepala ekonom tersebut mencatat bahwa hal ini akan menyebabkan risiko kenaikan pada imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka panjang. Ia menambahkan bahwa, sebagian karena apa yang disebut "Big and Beautiful Act," utang AS akan meningkat secara signifikan dalam jangka pendek. (Jin10)