Menurut laporan dari Jinse Finance, riset terbaru Bank of America menunjukkan bahwa tokenisasi aset dunia nyata semakin mendapatkan momentum yang signifikan. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa para investor menunjukkan minat yang semakin besar terhadap tokenisasi aset riil, termasuk saham, obligasi, simpanan bank, dan properti. Departemen Pertanahan Dubai telah meluncurkan platform properti berbasis token, dengan tujuan mendigitalkan aset properti senilai 16 miliar dolar AS pada tahun 2033 serta memperkenalkan mekanisme kepemilikan fraksional. Analis Bank of America meyakini bahwa transformasi ini akan membutuhkan pengembangan infrastruktur yang besar, namun akan memungkinkan transaksi lintas negara selama 24 jam, penyelesaian instan, dan peningkatan likuiditas. Laporan tersebut juga mencatat bahwa meskipun kemajuan teknologi blockchain dapat memengaruhi sumber pendapatan perbankan tradisional, kemampuan adaptasi institusi keuangan tradisional di sektor blockchain mungkin masih diremehkan.