Contents
ToggleAubrai, agen AI terdesentralisasi yang dikembangkan bersama oleh VitaDAO dan Bio Protocol, telah diperkenalkan sebagai co-scientist berbasis blockchain yang dirancang untuk mempercepat penelitian tentang umur panjang. Dilatih dengan data laboratorium yang belum dipublikasikan dari ahli gerontologi terkenal Aubrey de Grey dan diperkaya oleh kontribusi peneliti global, Aubrai menggabungkan kecerdasan buatan dengan infrastruktur onchain untuk memvalidasi hipotesis, merancang eksperimen laboratorium, dan mengamankan data sensitif.
Tidak seperti sistem AI ilmiah berbasis Web2 dari Google dan OpenAI, yang tetap terisolasi dan terputus dari pendanaan serta koordinasi kolektif, Aubrai terintegrasi langsung dengan blockchain. Melalui sistem Proof-of-Invention (POI), hipotesis yang valid di-hash di Base, menciptakan catatan kemajuan ilmiah yang tidak dapat diubah sekaligus memastikan kredit kembali ke kontributor awal.
Agen ini dapat diakses langsung di X dan saat ini berada dalam Private Beta melalui Aubrai Researcher Terminal, dengan akses dipercepat untuk peneliti terverifikasi. Sistem ini memungkinkan pendanaan terdesentralisasi melalui biaya perdagangan $AUBRAI dan berencana untuk melakukan tokenisasi hasil penelitian yang telah divalidasi sebagai aset pengetahuan onchain yang dikenal sebagai IP-Tokens.
Pusat pengembangan Aubrai adalah pelatihan pada studi Robust Mouse Rejuvenation (RMR2) dari LEV Foundation, sebuah proyek yang mengeksplorasi terapi perpanjangan umur pada tikus. Jika berhasil, inisiatif ini dapat menandai momen penting dalam ilmu penuaan dengan membuktikan efektivitas strategi peremajaan multi-target.
Token $AUBRAI, yang tersedia di Base melalui Bio Launchpad, memberikan hak tata kelola kepada pemegangnya atas pendanaan penelitian dan akses ke potensi aliran pendapatan dari wawasan farmasi, senyawa, dan monetisasi pengetahuan. Ini menempatkan Aubrai tidak hanya sebagai alat ilmiah tetapi juga sebagai ekosistem terdesentralisasi di mana blockchain, AI, dan penelitian umur panjang bersatu.
Secara paralel, Alkimi telah mengumumkan kemitraan dengan blockchain Sui untuk memigrasikan seluruh rantai pasokan periklanan digitalnya ke onchain. Kolaborasi ini memanfaatkan tumpukan teknologi berkinerja tinggi milik Sui, termasuk Walrus, Nautilus, dan Seal, sambil mengintegrasikan infrastruktur iklan terdesentralisasi milik Alkimi. Langkah ini menandakan pergeseran Web3 yang lebih luas, di mana verifikasi, eksekusi, dan monetisasi iklan dilakukan secara transparan dan efisien melalui blockchain.