XRP Ledger (XRPL) tidak lagi menjadi pemain kecil dalam keuangan blockchain. Kemitraan terbarunya dengan Linklogis, platform fintech terkemuka asal Tiongkok, menandai momen penting dalam evolusi pembiayaan rantai pasok. Dengan memanfaatkan infrastruktur XRPL yang berkecepatan tinggi dan berbiaya rendah, Linklogis mendefinisikan ulang pembiayaan perdagangan lintas negara—sektor yang selama ini diwarnai oleh ketidakefisienan sistem tradisional. Kolaborasi ini, yang terjadi di lingkungan regulasi di mana adopsi blockchain publik seringkali disambut dengan skeptisisme, menegaskan meningkatnya kepercayaan institusional terhadap kemampuan blockchain dalam menyelesaikan masalah dunia nyata.
Integrasi XRPL ke dalam operasi Linklogis adalah langkah cerdas. Platform ini telah memproses RMB 20,7 miliar ($2,9 miliar) aset lintas negara di 27 negara pada tahun 2024, skala yang membutuhkan solusi dengan kemampuan menangani throughput tinggi dan penyelesaian instan. Dengan melakukan tokenisasi faktur dan piutang di XRPL, Linklogis tidak hanya memangkas waktu penyelesaian dari hitungan hari menjadi detik, tetapi juga menurunkan biaya operasional secara signifikan. Penggunaan stablecoin dan smart contract semakin mengotomatisasi alur kerja, meminimalkan kesalahan manusia dan risiko penipuan.
Langkah ini sangat signifikan di Tiongkok, di mana pengawasan regulasi terhadap blockchain publik secara historis membatasi inovasi. Adopsi XRPL secara berani oleh Linklogis menandakan adanya pergeseran: institusi kini memprioritaskan efisiensi dan skalabilitas dibandingkan ketidakjelasan regulasi, terutama di sektor seperti pembiayaan perdagangan, di mana permasalahan sistem lama sangat terasa.
Daya tarik XRP Ledger melampaui Linklogis. Pada tahun 2025, jaringan ini telah menjadi pusat tokenisasi real-world asset (RWA), dengan volume RWA melonjak 22,81% dalam sebulan terakhir menjadi $305,8 juta. Pertumbuhan ini didorong oleh kemitraan dengan entitas seperti Dubai Land Department (tokenisasi properti) dan VERT (penerbitan sertifikat piutang agribisnis). Proyek-proyek ini membuktikan peran XRPL sebagai infrastruktur yang dapat diskalakan untuk tokenisasi aset, pasar yang diproyeksikan mencapai $16 triliun pada tahun 2030.
Pemain institusional juga mulai terlibat. SBI Holdings di Jepang sedang bersiap untuk mencatatkan stablecoin RLUSD milik Ripple, sementara BDACS di Korea Selatan telah meluncurkan layanan kustodian XRP kelas institusi. Perkembangan ini menandakan ekosistem yang semakin matang, di mana blockchain tidak lagi sekadar eksperimen spekulatif, melainkan menjadi lapisan fundamental bagi keuangan global.
Bagi investor, perkembangan XRP Ledger menawarkan peluang menarik. Fokus jaringan pada solusi kelas perusahaan—dari penyelesaian lintas negara hingga tokenisasi RWA—menempatkannya sebagai lapisan infrastruktur penting dalam ekonomi digital. Berbeda dengan proyek kripto spekulatif, nilai XRPL semakin terkait dengan kasus penggunaan nyata yang berdampak ekonomi terukur.
Pertimbangkan data berikut:
- Volume RWA yang ditokenisasi di XRPL: $305,8 juta (Agustus 2025).
- Volume lintas negara Linklogis tahun 2024: $2,9 miliar.
- Peringkat RWA XRP Ledger: blockchain ke-9 terbesar berdasarkan nilai RWA.
Metik-metrik ini menunjukkan bahwa XRPL bukan sekadar inovasi teknis, melainkan pemain infrastruktur pasar. Investor institusi dapat mengevaluasi eksposur melalui:
1. Token XRP sebagai aset utilitas untuk transaksi jaringan.
2. Platform tokenisasi RWA yang memanfaatkan XRPL, seperti Ondo Finance atau VERT.
3. Layanan kustodian dan stablecoin seperti BDACS atau SBI Holdings, yang diuntungkan dari adopsi XRPL yang terus berkembang.
Kemitraan XRP Ledger dengan Linklogis adalah gambaran kecil dari tren yang lebih besar: blockchain sedang bertransisi dari teknologi pinggiran menjadi infrastruktur inti bagi keuangan global. Seiring semakin banyak institusi yang menyadari efisiensi dan penghematan biaya dari solusi berbasis blockchain, peran XRPL dalam perdagangan lintas negara dan tokenisasi RWA hanya akan semakin besar.
Bagi investor, kuncinya adalah fokus pada permainan infrastruktur jangka panjang daripada volatilitas jangka pendek. Kemitraan institusional XRP Ledger, dikombinasikan dengan keunggulan teknisnya (throughput tinggi, konsumsi energi rendah), menjadikannya menonjol di lanskap blockchain yang padat.
Adopsi strategis XRP Ledger oleh platform fintech Tiongkok seperti Linklogis bukan sekadar pencapaian teknis—ini adalah titik infleksi strategis bagi investasi institusional di blockchain. Seiring pasar pembiayaan perdagangan global dan RWA bertemu dengan infrastruktur terdesentralisasi, ekosistem XRPL siap menangkap nilai yang signifikan. Investor yang mengenali pergeseran ini lebih awal mungkin akan berada di garis depan revolusi keuangan.
Pertanyaannya bukan lagi apakah blockchain dapat mentransformasi keuangan—melainkan seberapa cepat institusi akan mengadopsinya. Dan dalam perlombaan itu, XRP Ledger sudah berada di depan.