Platform metaverse The Sandbox sedang mengalami restrukturisasi besar, termasuk pengurangan staf sebesar 50%, dengan lebih dari 250 karyawan terdampak secara global. Perusahaan yang sebelumnya bernilai $4 miliar pada tahun 2022, kini menghadapi valuasi sekitar $1 miliar pada tahun 2024, menurut data internal yang dibagikan oleh beberapa sumber [3]. PHK ini terjadi di beberapa negara, termasuk Argentina, Korea Selatan, Turki, Thailand, dan Uruguay, dengan penutupan kantor Lyon di Prancis juga diumumkan [3]. Yang menarik, para co-founder The Sandbox, Arthur Madrid dan Sebastien Borget, telah mengundurkan diri dari peran operasional, dengan Robby Yung, CEO Animoca Brands, mengambil kendali langsung [3]. Langkah ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk mengalihkan fokus platform dari model yang berpusat pada metaverse ke kerangka Web3 yang lebih adaptif [4].
Restrukturisasi ini juga mengarah pada rencana peluncuran launchpad memecoin di Base, yang dimodelkan setelah platform seperti Pump.fun, mencerminkan pergeseran perusahaan menuju aplikasi Web3 yang lebih digerakkan oleh komunitas dan viral [3]. Pergeseran strategis ini terjadi seiring dengan menurunnya minat pada ruang metaverse dan penurunan harga token yang berkepanjangan sejak akhir 2021 [5]. Token asli platform, SAND, telah mengalami penurunan hampir 90% dari puncaknya di tahun 2021, dengan kapitalisasi pasar turun dari $6,2 miliar menjadi sekitar $700 juta [6]. Meskipun terjadi fluktuasi pasar baru-baru ini, SAND telah mengungguli beberapa rekan di ekosistem Ethereum dalam tiga jam terakhir, dengan kenaikan sebesar 3% dilaporkan [1].
Tantangan yang dihadapi The Sandbox tidak hanya terbatas pada restrukturisasi internal. Basis pengguna platform juga telah menurun, dengan pengguna aktif harian kini diperkirakan hanya ratusan, banyak di antaranya diyakini merupakan akun otomatis yang beroperasi di Amerika Selatan [5]. Kesulitan perusahaan semakin diperparah oleh pengelolaan treasury kripto mereka, yang berisi antara $100 juta hingga $300 juta aset. Treasury ini sebagian besar didanai dari hasil penjualan lahan virtual selama booming metaverse pada akhir 2021 [6]. Namun, partisipasi dalam tata kelola tampak terbatas, dengan hanya 291 suara yang diberikan untuk tiga proposal yang diajukan pada bulan Agustus [6].
Restrukturisasi ini memicu reaksi beragam di komunitas Web3. Sementara beberapa pihak melihat pergeseran ke memecoin dan inisiatif berfokus komunitas sebagai adaptasi yang diperlukan terhadap pasar yang terus berkembang, yang lain khawatir bahwa platform ini berisiko kehilangan identitas dan nilai inti aslinya. Jason Owen, calon CEO baru dengan latar belakang di industri musik, dipandang sebagai simbol transformasi ini, menandakan daya tarik yang lebih luas ke audiens di luar lingkaran gaming dan blockchain tradisional [3]. Langkah strategis ini sejalan dengan meningkatnya popularitas memecoin sejak 2024, didorong oleh viralitas dan hambatan masuk yang rendah [3].
Masa depan The Sandbox tetap tidak pasti saat mereka menghadapi tantangan ini. Keberhasilan perusahaan akan bergantung pada kemampuannya untuk membangkitkan kembali minat pada platformnya dan membangun model bisnis berkelanjutan yang dapat diterima oleh audiens yang lebih luas. Meskipun strategi memecoin mungkin menawarkan arah baru, hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang visi jangka panjang platform dan posisinya dalam ekosistem metaverse yang lebih luas. Saat The Sandbox terus berkembang di bawah kepemimpinan Animoca Brands, pasar akan mengamati dengan cermat tanda-tanda keterlibatan dan inovasi yang diperbarui.
Sumber: