Pada 28 Agustus 2025, HOME melonjak sebesar 624,5% dalam 24 jam, mencapai $0,04023. Namun, token ini mengalami volatilitas campuran dalam jangka waktu yang lebih panjang, dengan penurunan sebesar 137,56% dalam tujuh hari terakhir, kenaikan 1685,1% selama sebulan terakhir, dan peningkatan 4690,82% selama setahun terakhir. Lonjakan 24 jam ini mencerminkan koreksi harga jangka pendek yang dramatis setelah tekanan bearish yang berkepanjangan.
Home Finance, proyek di balik aset ini, kembali menegaskan fokusnya pada protokol peminjaman terdesentralisasi dan solusi likuiditas lintas rantai. Dalam pembaruan terbaru, tim menyoroti kemajuan pada antarmuka staking native mereka, termasuk modul tata kelola baru yang dirancang untuk memungkinkan pemegang token memiliki kontrol lebih langsung atas parameter risiko dan distribusi biaya. Perkembangan ini menunjukkan upaya berkelanjutan untuk memperluas utilitas platform di berbagai ekosistem blockchain.
Pergerakan harga ini telah memicu perhatian baru di antara para pelaku pasar. Analis memperkirakan bahwa reli 24 jam terakhir mungkin bukan merupakan pembalikan tren jangka panjang, melainkan kelanjutan dari tren sebelumnya, dengan fluktuasi harga yang kemungkinan terkait dengan pergeseran likuiditas on-chain dan peningkatan protokol. Tidak ada indikasi manipulasi pasar berskala besar atau arus masuk institusional secara tiba-tiba, menurut data terbaru. Pasar tampaknya bereaksi terhadap perkembangan spesifik proyek, bukan faktor makroekonomi.
Indikator teknikal menunjukkan lingkungan pasar yang kompleks. Indikator momentum jangka pendek, seperti RSI dan MACD, menunjukkan kondisi overbought setelah kenaikan yang cepat. Sementara itu, rata-rata pergerakan jangka panjang mengindikasikan kelanjutan tren bullish selama beberapa bulan. Sinyal yang bertentangan ini mengisyaratkan tingkat ketidakpastian yang tinggi dalam arah jangka pendek. Para trader secara ketat memantau data on-chain untuk mencari tanda-tanda akumulasi atau distribusi.
Hipotesis Backtest
Untuk mengevaluasi potensi efektivitas strategi berdasarkan indikator-indikator ini, sebuah kerangka backtesting dikembangkan menggunakan aksi harga historis dan data volume. Strategi ini berfokus pada penangkapan volatilitas jangka pendek melalui kombinasi divergensi RSI, persilangan EMA, dan analisis profil volume. Hipotesisnya berpusat pada identifikasi titik masuk probabilitas tinggi selama koreksi harga tajam, memanfaatkan sinyal teknikal dan on-chain untuk menyaring noise dan menangkap bias arah. Pendekatan ini bertujuan untuk selaras dengan perilaku harga yang diamati dalam lonjakan 24 jam terakhir.