Demam memecoin tahun 2025 telah menjadi studi kasus klasik dalam keuangan perilaku. Sementara token seperti Dogecoin (DOGE) dan TOTAKEKE mengalami lonjakan luar biasa, pergerakan mereka semakin dipengaruhi oleh jebakan psikologis daripada fundamental. Investor ritel, yang terdorong oleh hype media sosial dan bias kognitif, menciptakan gelembung spekulatif yang berisiko runtuh karena bobotnya sendiri.
Salah satu bias paling umum dalam perdagangan memecoin adalah ilusi kontrol, di mana investor percaya bahwa mereka dapat memprediksi atau mempengaruhi hasil di pasar yang pada dasarnya tidak dapat diprediksi. Hal ini terlihat pada kasus James Wynn, seorang trader ritel yang berulang kali menggunakan leverage 10x pada DOGE, dengan asumsi ia dapat menentukan target harga $0,298 pada September 2025 [1]. Ketika harga token berbalik ke $0,22 pada akhir tahun, posisi Wynn dilikuidasi, menghapus seluruh modalnya. Studi perilaku menunjukkan bahwa kepercayaan diri berlebihan dalam perdagangan leverage sering kali menyebabkan optimisme irasional, karena trader mengabaikan risiko struktural dari model pasokan tak terbatas dan ketergantungan pada media sosial [2].
Perilaku ikut-ikutan telah mengubah platform seperti Reddit dan X menjadi ruang gema bagi gairah spekulatif. Misalnya, token seperti GoBanga dan Useless Coin melonjak pada tahun 2025 meskipun tidak memiliki whitepaper atau utilitas, didorong oleh postingan viral dan dukungan influencer [3]. Perilaku ini diperparah oleh bias konfirmasi, di mana investor secara selektif mengonsumsi informasi yang memvalidasi posisi mereka. Seorang trader yang bullish pada TOTAKEKE mungkin mengabaikan suplai beredar sebanyak 582 juta atau volatilitas 24 jam sebesar 390%, dan malah terfokus pada tweet bullish dari “guru” yang mengaku ahli.
Bias recency semakin mendistorsi pengambilan keputusan. Trader terlalu menekankan keuntungan terbaru, dengan asumsi tren akan terus berlanjut. Hal ini terlihat pada lonjakan 41% dalam satu hari GoPro (GPRO) pada Juli 2025, yang tidak memiliki katalis fundamental namun diperbesar oleh platform algoritmik yang menyoroti momentum jangka pendek [1]. Sementara itu, heuristik anchoring membuat investor terfokus pada data harga terbaru, seperti level $0,23 DOGE pada Agustus 2025, sehingga menciptakan ekspektasi yang tidak realistis terhadap nilai masa depannya.
Pasar memecoin juga dipenuhi dengan manipulasi. Wash trading dan inflasi harga berbasis liquidity pool (LPI) mendistorsi sinyal, menarik trader ke posisi leverage berlebihan. Token YZY, misalnya, mengalami lonjakan 1.400% pada tahun 2025, hanya untuk anjlok 74% ketika 70% dari pasokannya ternyata telah dialokasikan sebelumnya untuk orang dalam [2]. Taktik-taktik ini memanfaatkan bias perilaku, menciptakan kesan legitimasi yang palsu.
Untuk mengurangi risiko, investor harus memprioritaskan fundamental daripada sentimen. Token seperti Arctic Pablo Coin (APC) dan MAGACOIN FINANCE (MAGA) menunjukkan bagaimana tokenomics yang terstruktur—seperti mekanisme deflasi dan interoperabilitas multi-chain—dapat memberikan ketahanan [1]. Selain itu, analitik on-chain dapat mengungkap aktivitas whale dan risiko likuiditas, menawarkan penyeimbang terhadap pengambilan keputusan emosional [3].
Sebuah studi tahun 2022 tentang spillover antara Bitcoin dan saham meme semakin menekankan perlunya kehati-hatian. Sementara saham meme mendorong transfer kekayaan ke Bitcoin, volatilitasnya tetap menjadi tanda bahaya bagi investor jangka panjang [4].
Ledakan memecoin tahun 2025 adalah kisah peringatan tentang keuangan perilaku yang terjadi secara nyata. Dengan mengenali bias seperti ilusi kontrol dan perilaku ikut-ikutan, investor dapat menghindari jebakan perdagangan spekulatif. Seiring pasar berkembang, hanya mereka yang memiliki strategi disiplin dan fokus pada utilitas—bukan viralitas—yang akan mampu menghadapi gejolak ke depan.
Sumber:[1] Meme Coin Volatility vs. Utility-Driven Resilience [2] The Illusion of Control: How Behavioral Biases and Market Manipulation Fuel the Collapse of Leveraged Memecoin Strategies [3] Meme Coins in 2025: Why They're Still Outperforming the Crypto Market [4] Spillovers between Bitcoin and Meme stocks