Aksi harga Bitcoin pada akhir Agustus 2025 telah mengkristal menjadi pertarungan berisiko tinggi di kisaran $110K–$112K, sebuah zona di mana metrik on-chain dan dinamika institusional saling bertabrakan untuk menentukan apakah aset ini akan menegaskan kembali tren bullish-nya atau justru mengalami koreksi lebih dalam. Titik kritis ini bukan sekadar titik infleksi teknikal, melainkan medan pertempuran di mana struktur pasar, kekuatan makroekonomi, dan arus modal saling beririsan.
Lanskap on-chain menunjukkan pasar yang sedang bergejolak. Taker-Buy-Sell Ratio telah turun ke -0.945, menandakan tekanan bearish karena aksi jual agresif mendominasi pembelian [1]. Sementara itu, MVRV (Mean Value to Realized Value) ratio di angka 1.0 menunjukkan pasar sedang melakukan penyeimbangan ulang, bukan kolaps, dengan preseden historis yang menunjukkan kompresi seperti ini sering mendahului breakout pasar bullish [2]. Dualitas ini menyoroti paradoks utama: meskipun sinyal bearish jangka pendek bermunculan, kesehatan struktural jaringan yang mendasarinya tetap terjaga.
Short-Term Holder (STH) Realized Price dan 200-day SMA telah bertemu di kisaran $100K–$107K, membentuk konfluensi support yang dapat berfungsi sebagai lantai psikologis dan teknikal [3]. Namun, tingkat MVRV 30 hari terakhir sebesar -3,37% menunjukkan undervaluation, mengisyaratkan bahwa pembeli institusional mungkin melihat penurunan sebagai peluang akumulasi [4]. Ketegangan antara pesimisme ritel dan optimisme institusional ini semakin diperkuat oleh penurunan volume transfer ($23,2 miliar) dan Crypto Volatility Index yang melonjak ke 1,2x rata-rata historis [5].
Aktivitas institusional memberikan gambaran yang lebih bernuansa. Sementara spot ETF mencatat arus masuk sebesar $219 juta setelah berminggu-minggu arus keluar, arus masuk ETF Ethereum sebesar $2,5 miliar telah menimbulkan kekhawatiran tentang pangsa pasar Bitcoin [1]. Namun, pemegang jangka panjang seperti MicroStrategy dan Metaplanet terus melakukan akumulasi saat harga turun, mengimbangi aksi jual oleh whale yang memicu likuidasi long leverage sebesar $642 juta [1].
Pasar derivatif menambah lapisan kompleksitas lain. Open interest pada futures Bitcoin mencapai $30,3 miliar meskipun harga turun 5%, mencerminkan perilaku agresif “buy the dip” [2]. Funding rate rata-rata 8%-10% di bursa utama menyoroti permintaan kuat untuk posisi long, sementara call/put ratio sebesar 3,21x—tertinggi sejak Juni 2024—menandakan optimisme yang masih bertahan [2]. Namun, arus keluar ETF Bitcoin sebesar $333 juta berbanding terbalik dengan eksplorasi Indonesia terhadap Bitcoin sebagai aset cadangan nasional, menggambarkan narasi institusional yang berbeda [6].
Lingkungan makroekonomi yang lebih luas tetap menjadi faktor tak terduga. Antisipasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS dan pelemahan dolar dapat menjadi angin segar bagi Bitcoin, terutama jika data inflasi inti PCE pada 30 Agustus tercatat di bawah 0,3% [1]. Sebaliknya, gejolak geopolitik—seperti pencopotan Lisa Cook dari Federal Reserve oleh Donald Trump—telah memperburuk sentimen risk-off, mendorong Bitcoin untuk menguji $110K [1].
Kisaran $110K–$112K lebih dari sekadar ambang teknikal; ini adalah titik tumpu strategis. Breakdown dapat memicu penurunan ke $100K, dengan 200-day SMA bertindak sebagai pertahanan sekunder [3]. Sebaliknya, retest resistance $124,5K yang berhasil dapat mendorong Bitcoin menuju $135K, asalkan pembeli institusional mempertahankan laju akumulasi mereka [6].
Bagi investor, kunci terletak pada memantau interaksi antara ketahanan on-chain dan katalis makroekonomi. Jika rasio MVRV terus mengalami kompresi dan arus masuk institusional melampaui arus keluar ritel, support $110K dapat bertahan sebagai batu loncatan untuk fase bullish baru. Namun, breakdown yang berkelanjutan kemungkinan akan memaksa evaluasi ulang peran Bitcoin dalam lingkungan risk-off.
Sumber:
[1] Bitcoin Traders Say BTC Price Must Hold $110K To Avoid ...
[2] Bitcoin's MVRV Compression and Market Consolidation
[3] Bitcoin STH Cost Basis Aligns With Critical Indicator
[4] Bitcoin's Correction Below $110000: A Buying Opportunity ...