Kemunculan memecoin yang didukung selebriti telah memperkenalkan ranah baru risiko spekulatif di pasar kripto, yang secara sistematis merugikan investor ritel. Proyek-proyek ini, yang sering memanfaatkan ketenaran tokoh seperti Kanye West, Donald Trump, dan Caitlyn Jenner, dirancang untuk memprioritaskan keuntungan orang dalam dibandingkan nilai publik. Kelemahan struktural dan taktik manipulasi pasar yang tertanam dalam token-token ini menciptakan dinamika pemenang-mengambil-semua, di mana peserta awal dan promotor mengambil keuntungan yang tidak proporsional sementara investor ritel menanggung volatilitas dan kerugian.
Salah satu contohnya adalah YZY memecoin milik Kanye West di Solana, yang melonjak hingga kapitalisasi pasar $3 billion sebelum anjlok lebih dari 90% dalam hitungan minggu. Orang dalam, termasuk Hayden Davis, memanfaatkan token yang sudah didistribusikan sebelumnya dan kontrol multisig untuk menghasilkan keuntungan $12 million hanya dalam beberapa menit setelah pengumuman token tersebut. Desain token ini—alokasi terpusat, biaya 1%, dan tanpa tata kelola—memungkinkan skenario di mana dompet teratas mengambil $18 million, sementara 83% dari lebih dari 60.000 dompet ritel berakhir merugi. Pola ini bukanlah kasus yang terisolasi. Token seperti TRUMP, dengan 80% pasokannya dipegang oleh orang dalam, juga memprioritaskan manipulasi harga strategis melalui liquidity pool yang dipasangkan sendiri dan taktik anti-sniping.
Analisis akademis menyoroti sifat sistemik dari risiko-risiko ini. Sebuah studi mengungkapkan bahwa 82,6% memecoin dengan pengembalian tinggi menunjukkan tanda-tanda wash trading dan inflasi liquidity pool, taktik yang secara artifisial meningkatkan harga sebelum aksi jual yang terkoordinasi. Investigasi SEC AS terhadap YZY sebagai kasus potensial "pump and dump" menyoroti tantangan regulasi, namun celah penegakan hukum masih ada. Misalnya, Kim Kardashian dikenai denda karena promosi yang tidak diungkapkan, sementara yang lain lolos dari pertanggungjawaban. Ambiguitas regulasi ini memungkinkan selebriti dan orang dalam mengeksploitasi investor ritel dengan konsekuensi minimal.
Investor ritel semakin dirugikan oleh kurangnya transparansi dalam tokenomics. Proyek seperti $MOTHER (Iggy Azalea) dan $JENNER (Caitlyn Jenner) sempat mencapai kapitalisasi pasar jutaan dolar sebelum anjlok masing-masing sebesar 87% dan 90%. Kejatuhan ini sering kali direkayasa melalui jebakan likuiditas terpusat, di mana liquidity pool dimanipulasi untuk menguras modal ritel sementara orang dalam keluar dari posisi. Tidak adanya mekanisme tata kelola memastikan bahwa investor ritel tidak memiliki jalan untuk menantang praktik-praktik ini.
Untuk mengurangi risiko ini, investor harus mengadopsi pendekatan yang hati-hati. Diversifikasi, pemeriksaan ketat terhadap tokenomics, dan kesadaran terhadap perkembangan regulasi sangat penting. Namun, perubahan sistemik memerlukan penegakan aturan pengungkapan yang lebih kuat dan definisi hukum sekuritas yang lebih jelas untuk menuntut selebriti dan promotor. Sampai saat itu, daya tarik spekulatif memecoin yang didukung selebriti akan terus menutupi permainan yang telah diatur di mana investor ritel menjadi pihak yang paling dirugikan.
Sumber:[5] How Celebrity-Backed Memecoins Exploit Retail Investors