Bitcoin diperkirakan akan mengalami kebangkitan dramatis pada musim gugur mendatang, dengan para analis menyarankan bahwa kondisi makroekonomi yang menguntungkan dan meningkatnya minat institusional dapat menjadi katalis untuk siklus pasar bull yang baru. Data terbaru menunjukkan bahwa harga Bitcoin sudah mulai menunjukkan tanda-tanda proses pembentukan dasar, yang oleh banyak pengamat industri dianggap sebagai pertanda awal tren kenaikan yang lebih luas.
Menurut beberapa analis pasar, konvergensi antara melambatnya ekonomi global dan potensi pergeseran bank sentral menuju kebijakan moneter yang lebih akomodatif telah menciptakan lingkungan yang subur bagi Bitcoin. Hal ini semakin didukung oleh adopsi cryptocurrency yang semakin meningkat oleh investor institusional dan perusahaan keuangan tradisional. Masuknya Bitcoin ke dalam berbagai produk investasi dan semakin banyaknya hedge fund yang mengalokasikan sebagian portofolio mereka ke aset digital menegaskan kematangan aset ini sebagai kelas investasi [1].
Secara historis, pasar bull Bitcoin selalu didahului oleh periode konsolidasi dan penurunan volatilitas. Metri on-chain saat ini menunjukkan bahwa kita sedang menyaksikan fase serupa, yang ditandai dengan volume perdagangan yang menurun dan kisaran harga yang stabil. Pola-pola ini sering kali menjadi indikasi akan terjadinya breakout, terutama jika dikombinasikan dengan meningkatnya permintaan dan berkurangnya tekanan jual [2]. Para analis menyoroti pentingnya memantau level resistance kunci dan sentimen pasar secara keseluruhan untuk memprediksi waktu pergerakan naik berikutnya dengan lebih baik.
Selain faktor makroekonomi, sifat bawaan jaringan Bitcoin juga disebut-sebut sebagai katalis potensial. Peristiwa halving yang akan datang, yang diperkirakan akan mengurangi laju pasokan baru yang masuk ke pasar, secara luas dipandang sebagai dukungan struktural bagi apresiasi harga. Peristiwa ini secara historis berkorelasi dengan kenaikan harga yang signifikan dan sering dikaitkan dengan awal siklus bull baru. Seiring mendekatnya halving, ekspektasi akan berkurangnya pasokan dapat mulai memengaruhi perilaku investor dan ekspektasi harga [3].
Semakin jelasnya regulasi di beberapa pasar utama juga berperan dalam membangun kepercayaan investor. Meskipun pengawasan regulasi tetap menjadi risiko potensial, semakin banyak yurisdiksi yang mengadopsi kerangka kerja yang memungkinkan operasi legal bagi bursa dan layanan cryptocurrency telah menciptakan lingkungan yang lebih stabil untuk investasi jangka panjang. Tren ini sangat terlihat di Asia, di mana beberapa negara sedang menjajaki pengembangan kebijakan yang ramah crypto [4].
Singkatnya, konfluensi tren makroekonomi yang menguntungkan, adopsi institusional yang meningkat, dan faktor struktural dari sisi pasokan menempatkan Bitcoin pada posisi untuk potensi pasar bull. Namun, para analis memperingatkan bahwa meskipun kondisinya tampak menjanjikan, waktu pasti dan besarnya pergerakan harga tetap bergantung pada dinamika pasar dan perkembangan makroekonomi yang tak terduga.
Sumber: