Pemerintah Amerika Serikat telah mulai mempublikasikan data ekonomi utama, termasuk angka produk domestik bruto (GDP) kuartalan, di blockchain publik, menandakan dukungan signifikan terhadap teknologi blockchain oleh pemerintahan Trump. Inisiatif ini, yang diumumkan pada 30 Juli 2025, melibatkan distribusi hash kriptografi dari data GDP ke sembilan blockchain utama, termasuk Bitcoin, Ethereum, dan Solana, serta melalui layanan oracle seperti Pyth dan Chainlink. Langkah ini menciptakan saluran tambahan untuk menyebarkan data ekonomi penting tanpa menggantikan metode tradisional yang sudah ada, menurut pejabat dari U.S. Department of Commerce [1].
Bureau of Economic Analysis, yang berada di bawah Department of Commerce, merilis data GDP dalam format PDF, sementara inisiatif blockchain ini terutama melibatkan pemuatan hash—sidik jari digital yang memverifikasi keaslian dan ketidakberubahan data. Tindakan ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk membuat statistik ekonomi pemerintah lebih mudah diakses secara global dan mendukung partisipasi pasar secara real-time [2]. Secretary of Commerce Howard Lutnick menekankan pentingnya langkah ini, menyatakan bahwa Amerika Serikat “menjadikan kebenaran ekonomi tidak dapat diubah dan dapat diakses secara global seperti belum pernah terjadi sebelumnya,” serta menempatkan negara tersebut sebagai “ibukota blockchain dunia” [3].
Inisiatif ini sejalan dengan dukungan kuat pemerintahan Trump terhadap industri kripto, yang mencakup pembentukan cadangan Bitcoin AS, penunjukan regulator yang ramah kripto, dan penandatanganan undang-undang yang mengatur stablecoin. Lutnick, seorang pendukung vokal untuk blockchain, juga telah mengusulkan perubahan metode pelaporan GDP untuk menghilangkan pengaruh pengeluaran pemerintah, sebuah langkah yang dapat semakin mengubah cara pengukuran kinerja ekonomi [1].
Penerapan blockchain ini mengikuti pergeseran kebijakan ekonomi AS yang lebih luas di bawah Trump, yang kontras dengan sikap lebih hati-hati dari pemerintahan sebelumnya terhadap aset digital. Sementara pemerintahan Biden memberlakukan pembatasan dan fokus pada pengawasan regulasi, pemerintahan Trump secara aktif mengintegrasikan blockchain ke dalam operasi pemerintah. Langkah ini telah memberikan dampak pada pasar: token yang terkait dengan Pyth Network, Pyth, melonjak hampir 61% dalam 24 jam setelah pengumuman tersebut [1].
Inisiatif ini dipandang sebagai dukungan simbolis terhadap keandalan dan transparansi blockchain, terutama untuk data keuangan yang penting bagi pasar global. Dengan memanfaatkan blockchain publik, pemerintah AS tidak hanya meningkatkan aksesibilitas data tetapi juga memperkuat kepercayaan terhadap integritas statistik ekonominya. Pejabat telah mengindikasikan bahwa program ini akan diperluas untuk mencakup lebih banyak dataset dan blockchain di masa depan, semakin menanamkan teknologi kripto ke dalam pelaporan ekonomi AS [3].