Skandal cryptocurrency $LIBRA, yang meledak pada Februari 2025, telah mengungkap persimpangan yang bergejolak antara politik dan ekosistem crypto pasar berkembang. Dukungan Presiden Argentina Javier Milei terhadap memecoin berbasis Solana—sebuah proyek yang diluncurkan hanya 23 menit sebelum cuitannya—memicu lonjakan harga yang luar biasa dari $0.000001 menjadi lebih dari $4.50 hanya dalam hitungan menit [1]. Namun, token tersebut kemudian anjlok, didorong oleh penarikan likuiditas dari dompet yang terkait dengan pengembangnya, sehingga 86% investor mengalami kerugian dengan total $251 juta [3]. Episode ini menyoroti bagaimana pengaruh politik dapat mendistorsi pasar crypto, memperbesar risiko bagi investor di negara berkembang.
Mekanisme skandal ini mengungkap skema rug-pull klasik. Hayden Davis, CEO Kelsier Ventures, yang sebelumnya pernah bertemu dengan Milei, mengendalikan 70% pasokan token dan melakukan penarikan likuiditas sebesar $87 juta hanya beberapa jam setelah dukungan tersebut [3]. Davis kemudian mengakui menggunakan strategi “sniping” yang mirip dengan penipuan memecoin lainnya, menghasilkan keuntungan sebesar $113 juta [2]. Milei, yang menghapus postingan promosinya beberapa jam kemudian, mengaku tidak mengetahui detail proyek tersebut, namun insiden ini telah memicu seruan pemakzulan dan penurunan 5% di pasar saham Argentina [3].
Krisis ini menyoroti risiko kritis bagi eksposur crypto di pasar berkembang: ketidakstabilan politik. Dukungan Milei, yang dikemas sebagai “inisiatif swasta” untuk merangsang ekonomi Argentina, mengaburkan batas antara kebijakan publik dan hype spekulatif. Tindakan seperti ini mengikis kepercayaan investor dan menciptakan ambiguitas regulasi, terutama di negara yang sudah berjuang dengan hiperinflasi dan kontrol mata uang [1]. Skandal ini telah menarik perhatian internasional, dengan investigasi yang sedang berlangsung di Argentina dan Amerika Serikat [2].
Bagi investor, kasus $LIBRA menjadi pelajaran berharga. Proyek crypto di pasar berkembang sering kali kurang transparansi dan pengawasan dibandingkan pasar maju, sehingga menjadi lahan subur untuk eksploitasi. Dukungan dari pemimpin politik dapat secara artifisial menaikkan harga aset, menciptakan gelembung yang runtuh ketika keuntungan orang dalam direalisasikan. Dinamika ini diperparah di negara dengan kerangka institusional yang lemah, di mana mekanisme akuntabilitas tidak ada atau mudah diakali [3].
Dampak yang lebih luas bagi pasar berkembang sangatlah besar. Sektor crypto Argentina, yang sebelumnya dipandang sebagai penyelamat potensial bagi ekonominya yang sedang kesulitan, kini menghadapi kerusakan reputasi dan reaksi regulasi. Skandal ini dapat menghalangi investasi asing dan menunda reformasi penting dalam sistem keuangan Argentina. Bagi investor global, pelajarannya jelas: ketidakstabilan politik bukan hanya risiko makroekonomi—ini adalah ancaman sistemik bagi pasar crypto, di mana hype dan kekuasaan dapat berpadu menciptakan hasil yang katastrofik.
**Source:[1] $LIBRA: the timeline of a crypto scandal that's rocking the milei government [2] $Libra cryptocurrency scandal [3] LIBRA Meme Coin Scandal: Political Fallout, Investor Losses