XRP berada di titik kritis pada akhir 2025, dengan konfluensi konsolidasi teknikal dan kejelasan regulasi yang menciptakan alasan kuat untuk breakout ke $5. Aksi harga token ini telah membentuk pola segitiga simetris antara $2,85 dan $3,33, dengan potensi breakout di atas $3,04 yang menargetkan $3,20 dan lebih tinggi lagi [1]. Pola ini, dikombinasikan dengan falling wedge dan formasi cup-and-handle klasik yang dikonfirmasi pada 18 Agustus 2025, menunjukkan probabilitas tinggi momentum kenaikan [2]. Breakout bersih di atas $3,20 perlu divalidasi oleh lonjakan volume lebih dari 20% dan divergensi bullish pada RSI, yang telah stabil di kisaran 50-an, menandakan tekanan beli yang meningkat [1].
Lanskap regulasi juga telah berubah secara dramatis. Keputusan SEC AS pada Agustus 2025 yang mengklasifikasikan ulang XRP sebagai komoditas di pasar sekunder menghilangkan hambatan utama, membuka aliran institusional sebesar $7,1 miliar dan memungkinkan aplikasi ETF secara serempak dari perusahaan besar seperti Grayscale dan Bitwise [3]. Persetujuan ProShares Ultra XRP ETF (UXRP) pada Juli 2025, yang menarik dana kelolaan sebesar $1,2 miliar, semakin memvalidasi legitimasi institusional XRP [3]. Analis memproyeksikan bahwa 11 ETF spot XRP tambahan dapat menyuntikkan $5–$8 miliar ke pasar pada kuartal keempat 2025, mencerminkan lonjakan likuiditas Bitcoin pada 2024 [3].
Secara fundamental, utilitas XRP dalam pembayaran lintas negara dan aset dunia nyata yang ditokenisasi semakin berkembang. Layanan On-Demand Liquidity (ODL) Ripple memproses transaksi senilai $1,3 triliun pada kuartal kedua 2025, memanfaatkan efisiensi XRP untuk menurunkan biaya dari 5–7% menjadi 0,0004% di koridor biaya tinggi [1]. Volume transaksi harian XRP Ledger melonjak 500%, dan stablecoin RLUSD milik Ripple, yang didukung oleh BNY Mellon, semakin diminati sebagai aset kelas institusional [1]. Perkembangan ini, ditambah dengan mekanisme burn deflasi token, menempatkan XRP sebagai solusi yang dapat diskalakan untuk portofolio institusi [3].
Namun, risiko tetap ada. Jumlah alamat aktif turun 90% sejak Maret 2025, menandakan penurunan permintaan transaksi [1]. Aktivitas whale beragam, dengan pemegang besar mengakumulasi saat harga turun namun juga melepas sebagian kepemilikan mereka, menciptakan tekanan jual di bawah $2,70 [3]. Penurunan di bawah $2,40 akan membatalkan skenario bullish [1], sementara volatilitas makroekonomi dan persaingan dari proyek berimbal hasil tinggi seperti Layer Brett (LBRETT) dapat mengalihkan modal [1].
Jalur menuju $5 bergantung pada tiga konfirmasi utama:
1. Validasi Teknikal: Breakout berkelanjutan di atas $3,20 dengan volume tinggi dan divergensi RSI.
2. Momentum Regulasi: Persetujuan ETF XRP tambahan, yang dapat menyuntikkan $5–$8 miliar ke pasar [3].
3. Kondisi Makro: Kebijakan Federal Reserve yang tetap dovish, mendukung aset berisiko seperti kripto [2].
Jika katalis ini selaras, ekstensi Fibonacci XRP dan pola cup-and-handle menunjukkan target $4,95–$5,75 [2]. Analis seperti Peter Brandt memproyeksikan kenaikan 60% ke $4,47, sementara pasar prediksi Kalshi memberikan probabilitas 70% untuk mencapai $4 dan peluang 29% untuk mencapai $5 pada akhir tahun [1].
Kesimpulannya, setup teknikal dan lingkungan regulasi XRP menciptakan alasan kuat untuk target harga $5 pada akhir 2025. Namun, investor harus tetap waspada terhadap level support kunci dan perubahan makroekonomi. Keberhasilan token ini akan bergantung pada konfirmasi pola, persetujuan ETF, dan adopsi institusional yang berkelanjutan.
Sumber:
[1] XRP Price Prediction for August 29, 2025: Is $10 or Even ...
[2] XRP's Convergence of Technical and Fundamental Catalysts
[3] XRP's Post-SEC Catalysts and Mainstream Adoption [https://www.bitget.com/news/detail/12560604933574]