Pada 29 Agustus 2025, LISTA mengalami penurunan harga yang dramatis sebesar 803,54% dalam 24 jam, menetap di $0,2817. Selama seminggu terakhir, aset ini anjlok sebesar 1278,95%, menandai tren bearish yang semakin intensif dan berlanjut dalam perspektif jangka panjang. Dalam sebulan terakhir, harga turun sebesar 448,53%, dan selama setahun terakhir, turun secara luar biasa sebesar 3647,92%. Angka-angka ini menyoroti salah satu koreksi paling parah dalam ingatan baru-baru ini untuk aset tersebut, meskipun tidak ada penjelasan langsung atau faktor yang memengaruhi yang disediakan dalam kompilasi berita ini.
Kinerja harga terbaru dari LISTA ditandai oleh penurunan yang cepat dan signifikan di berbagai kerangka waktu. Penurunan 24 jam lebih dari 800% menyoroti adanya perubahan likuiditas atau sentimen pasar yang sangat parah, namun tanpa komentar tambahan mengenai kondisi pasar atau berita sektor yang lebih luas, penyebabnya tetap bersifat spekulatif. Indikator teknikal yang biasanya digunakan untuk mengukur pergerakan seperti ini—seperti divergensi RSI atau pola volume—tidak dapat dinilai tanpa data lebih lanjut. Namun demikian, penurunan tajam ini telah menarik perhatian terhadap volatilitas dan potensi risiko yang terkait dengan memegang atau memperdagangkan aset ini.
Penurunan tajam ini telah memicu evaluasi ulang terhadap potensi strategi perdagangan yang melibatkan LISTA. Di antara para pelaku pasar, terdapat minat yang semakin besar untuk memahami bagaimana koreksi harga historis dapat dinavigasi menggunakan aturan masuk dan keluar yang terdefinisi. Minat ini membuka jalan bagi analisis backtest untuk mengevaluasi efektivitas pendekatan tersebut dalam konteks kinerja historis LISTA.
Hipotesis Backtest
Perancangan backtest yang efektif untuk LISTA memerlukan klarifikasi beberapa parameter inti. Pertama, konfirmasi simbol ticker sangat penting—membedakan antara "LISTA" sebagai pengenal tunggal dan kemungkinan opsi ticker alternatif. Kedua, titik pemicu untuk masuk perlu didefinisikan: apakah didasarkan pada penurunan close-to-close satu hari sebesar 10%, atau penurunan dari puncak terbaru. Ketiga, strategi keluar harus dijabarkan dengan jelas—ini bisa mencakup periode penahanan tetap, ambang rebound harga, atau kombinasi keduanya. Selain itu, pilihan jenis harga—penutupan harian atau data intraday—dan penyertaan kontrol risiko, seperti level stop-loss atau take-profit, akan memengaruhi akurasi dan relevansi pengujian.