Ambang batas $114.000 untuk Bitcoin telah menjadi medan pertempuran antara bull dan bear pada akhir Agustus 2025. Setelah minggu yang bergejolak di mana harga sempat turun di bawah $110.000 sebelum kembali naik ke $111.500 [2], kini cryptocurrency ini menghadapi ujian penting atas ketahanannya. Indikator teknikal dan metrik sentimen memberikan gambaran yang beragam: momentum bearish jangka pendek berbenturan dengan fundamental bullish jangka panjang, menciptakan skenario berisiko tinggi bagi para investor.
Pergerakan harga Bitcoin telah terjebak dalam rentang $4.000 antara $114.326 dan $118.696 sejak awal Agustus [1]. Level $114K, yang merupakan support psikologis dan teknikal, untuk saat ini masih bertahan, namun divergensi bearish pada MACD (di 1.208) dan pembacaan RSI yang netral di angka 46 menunjukkan penjual masih memegang kendali [1]. Rata-rata pergerakan jangka pendek (misal, EMA 50-periode) telah turun di bawah SMA 200-hari, menandakan potensi crossover bearish [1]. Namun, EMA 50-hari, 100-hari, dan 200-hari masih berada di wilayah “beli”, mengisyaratkan kemungkinan fase pembentukan dasar jika support $114K tetap bertahan [1].
Peningkatan harga yang berkelanjutan di atas $118K dapat menyalakan kembali tren naik yang lebih luas, namun hal ini membutuhkan peningkatan volume dan pembalikan momentum bearish saat ini [1]. Sebaliknya, penurunan di bawah $114K—terutama jika disertai dengan pengujian level $111K—dapat memicu penurunan lanjutan ke $103K atau bahkan $100K [3]. Data on-chain menambah urgensi: aksi jual whale baru-baru ini sebesar 24.000 BTC memicu flash crash dan likuidasi sebesar $940 juta [4], memperlihatkan rapuhnya posisi leverage.
Crypto Fear & Greed Index, yang saat ini berada di angka 51 (netral), mencerminkan pasar yang terjebak antara kepanikan dan optimisme hati-hati [3]. Investor ritel jelas merasa takut: arus keluar ETF dan penundaan pemotongan suku bunga Fed telah mendorong indeks ke level terendah dalam beberapa minggu [4]. Sementara itu, aktivitas institusional menunjukkan cerita berbeda. Dompet whale telah mengakumulasi lebih dari 225.320 BTC sejak Maret [4], dan open interest di futures Bitcoin melonjak ke $82 miliar, menandakan permintaan yang kembali meningkat [4].
Pasar derivatif juga menunjukkan bias bearish, dengan posisi short melebihi long (51,75% vs. 48,25%) [3]. Namun, ini bukan ketidakseimbangan ekstrem—data historis menunjukkan rasio di bawah 0,7 sering mendahului rebound sebesar 20–35% [4]. Level saat ini menunjukkan fase normalisasi, bukan keruntuhan. Selain itu, integrasi Bitcoin ke dalam rencana ERISA oleh pemerintahan Trump dan perubahan sikap dovish dari Fed dapat menstabilkan sentimen dalam beberapa minggu mendatang [5].
Bagi bull, kuncinya adalah memantau kemampuan Bitcoin untuk mempertahankan $114K tanpa penurunan lebih lanjut. Divergensi bullish pada RSI atau lonjakan volume di atas $118K akan memvalidasi tesis pembentukan dasar [1]. Bagi bear, penutupan berkelanjutan di bawah $111K akan menandakan koreksi yang lebih dalam. Investor sebaiknya menggunakan stop-loss dan menghindari leverage berlebihan, mengingat volatilitas pasar [1].
Pasar crypto secara keseluruhan, dengan Ethereum dan Solana turun 9% secara mingguan [3], menegaskan perlunya kehati-hatian. Namun, fundamental jangka panjang Bitcoin—didukung oleh adopsi institusional dan angin pendorong makroekonomi—tetap utuh. Jika ambang $114K bertahan, ini bisa menjadi peluang beli bagi mereka yang memiliki horizon beberapa bulan ke depan.
[1] Bitcoin News Today: Bitcoin Traders Eye $114K Support as ..., [2] Bitcoin slips, holds $111500 as key support amid investor caution [3] BTC Perpetual Futures: Crucial Long/Short Ratios Revealed [4] LIVE: Bitcoin faces drastic decline, dips below $109K [5] Bitcoin's Derivatives Market Signals Institutional Rebound ...