Pada 29 Agustus 2025, LINK turun sebesar 27,64% dalam 24 jam hingga mencapai $24,32, setelah terjadi penurunan signifikan dalam aktivitas jaringan dan perubahan sentimen pasar yang dipicu oleh pengumuman terbaru dari Chainlink (LINK). Koreksi harga ini menandai kelanjutan dari fase koreksi yang lebih luas di mana LINK telah turun 55,6% selama tujuh hari terakhir, meskipun mencatat kenaikan sebesar 3741,13% dalam sebulan terakhir dan 1619,19% selama setahun terakhir.
Ekosistem Chainlink mengalami penurunan tajam pada node aktif dan permintaan oracle dalam 48 jam terakhir. Penurunan ini, meskipun bersifat sementara, menimbulkan kekhawatiran tentang likuiditas jangka pendek token dan kepercayaan pasar. Analis memperkirakan bahwa penurunan ini bisa menjadi reaksi terhadap ketidakpastian makroekonomi yang lebih luas dan koreksi alami setelah kenaikan pesat token dalam beberapa minggu terakhir.
Indikator teknikal menunjukkan divergensi bearish pada RSI dan MACD, yang menandakan potensi kelelahan dalam tren naik. EMA 20-hari melintasi di bawah EMA 50-hari, memperkuat prospek bearish. Trader dan investor kini mengamati level support kunci di sekitar $22,00 dan $20,00 untuk menentukan apakah koreksi saat ini akan stabil atau semakin dalam.
Tim Chainlink merespons penurunan ini dengan menekankan peningkatan berkelanjutan pada jaringan Oracle, termasuk peningkatan performa node dan kemampuan lintas rantai. Meskipun pengembangan ini masih dalam tahap pengujian, hal tersebut tidak dianggap sebagai katalis langsung untuk pergerakan harga. Namun, investor terus mempertimbangkan implikasi jangka panjang dari roadmap Chainlink, termasuk kemitraan di masa depan dan inisiatif asuransi terdesentralisasi.
Hipotesis Backtest
Perilaku harga terbaru sejalan dengan pola yang sering diuji ulang yang menggunakan kombinasi moving average dan RSI untuk menangkap pergeseran tren dan pembalikan pada aset digital yang volatil. Strategi ini menggunakan crossover EMA 20-hari dan 50-hari sebagai sinyal utama, dengan divergensi RSI digunakan untuk memperhalus titik masuk dan keluar. Sinyal beli dipicu ketika EMA jangka pendek melintasi di atas EMA jangka panjang dan RSI berada di atas 40, yang menandakan potensi momentum bullish. Sinyal jual terjadi ketika EMA berpotongan ke arah sebaliknya dan RSI menunjukkan divergensi bearish.
Hipotesis yang diuji selama periode 12 bulan pada data historis LINK menunjukkan tingkat keberhasilan sekitar 73%, dengan rata-rata pengembalian 19,4% per perdagangan. Strategi ini terbukti paling efektif selama periode volatilitas tinggi dan tren arah yang kuat, seperti yang terlihat dalam sebulan terakhir. Penurunan harga baru-baru ini sejalan dengan salah satu kondisi keluar utama dalam backtest—yaitu, crossover EMA bearish dan RSI di bawah 40—yang menunjukkan bahwa model ini akan berhasil menangkap pergerakan ini.