Para trader Bitcoin saat ini sedang menghadapi lanskap yang menantang yang ditandai dengan sinyal bearish dari indikator Relative Strength Index (RSI). Analis teknikal telah mencatat adanya divergensi yang meningkat antara pergerakan harga Bitcoin dan pembacaan RSI-nya, yang merupakan tanda peringatan utama yang dapat menandakan koreksi atau pembalikan pasar yang akan datang [1]. Divergensi ini, di mana harga membentuk higher highs sementara RSI membentuk lower highs, biasanya diartikan sebagai hilangnya momentum dan potensi awal dari tren penurunan.
Pelaku pasar telah mengamati perilaku Bitcoin secara ketat dalam beberapa minggu terakhir, terutama karena gagal menembus level resistance utama meskipun ada optimisme awal setelah data makroekonomi. RSI telah menunjukkan divergensi bearish yang signifikan di berbagai timeframe, mulai dari grafik harian hingga mingguan, yang semakin memperkuat kekhawatiran tentang volatilitas jangka pendek [2]. Para trader kini sedang mengamati apakah pola teknikal ini akan bertahan atau jika faktor eksternal seperti perubahan regulasi atau perkembangan makroekonomi akan mengubah arah pergerakan.
Secara historis, divergensi RSI sering kali mendahului koreksi harga yang signifikan di pasar kripto. Dalam siklus sebelumnya, sinyal-sinyal seperti ini telah menyebabkan penurunan harga Bitcoin sebesar 20% atau lebih, mendorong para trader untuk menyesuaikan posisi dan eksposur risiko mereka. Meskipun lingkungan saat ini masih dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi yang lebih luas dan sentimen investor yang berfluktuasi, divergensi bearish ini menambah lapisan kehati-hatian di antara pelaku pasar [3].
Investor institusi dan hedge fund juga mulai mempertimbangkan risiko teknikal ini dalam strategi mereka, dengan beberapa mengurangi eksposur long dan meningkatkan posisi short menjelang potensi penurunan harga. Pergeseran ini tercermin dalam ketidakseimbangan open interest yang meningkat, yang menunjukkan sedikit preferensi pada partisipasi sisi short dalam beberapa minggu terakhir [4]. Para analis memperingatkan bahwa meskipun divergensi RSI bukanlah prediktor pasti arah harga, keberlanjutannya di berbagai timeframe meningkatkan signifikansinya sebagai sinyal risiko.
Terlepas dari prospek teknikal yang bearish, beberapa pengamat pasar tetap optimis bahwa Bitcoin dapat stabil atau bahkan reli jika kondisi makroekonomi membaik atau jika muncul kabar positif terkait kejelasan regulasi. Namun, proyeksi seperti itu masih bersifat spekulatif dan bergantung pada dinamika pasar yang terus berkembang [5]. Interaksi antara indikator teknikal dan fundamental ekonomi yang lebih luas terus membentuk ekspektasi baik investor ritel maupun institusi.
Sumber: