AirNet Technology (Nasdaq: ANTE) telah mendapatkan investasi besar sebesar $90 juta dalam aset digital, termasuk 819,07 Bitcoin dan 19.928,91 Ethereum, melalui penawaran langsung terdaftar sebanyak 80.826.225 saham biasa dan waran yang menyertainya. Transaksi ini menandai pergeseran strategis bagi perusahaan saat mereka beralih menjadi peserta penuh dalam ekosistem aset digital. CEO Dan Shao menekankan bahwa langkah ini sejalan dengan visi jangka panjang perusahaan, memanfaatkan modal besar tersebut untuk tujuan investasi dan operasional [1].
Struktur penawaran ini menonjol karena karakteristik uniknya. Alih-alih menerima hasil dalam mata uang fiat tradisional, AirNet sepenuhnya menerima aset digital, yang secara fundamental mengubah neraca dan model bisnisnya. Penawaran ini memberikan AirNet fleksibilitas operasional sekaligus eksposur langsung ke pasar cryptocurrency. Model investasi ganda ini memposisikan perusahaan sebagai entitas hibrida, di mana pemegang saham secara efektif memiliki ekuitas di perusahaan yang berfungsi sekaligus memiliki eksposur tidak langsung ke portofolio cryptocurrency yang substansial [1].
Perusahaan juga telah merekrut profesional cryptocurrency untuk mengembangkan dan mengeksekusi strategi barunya, yang menunjukkan pendekatan yang lebih aktif dalam mengelola aset digitalnya daripada sekadar menyimpannya sebagai cadangan. Pergeseran ini menempatkan AirNet pada posisi yang agak mirip dengan dana crypto publik atau perusahaan manajemen aset digital, yang merupakan model bisnis yang relatif langka di lanskap pasar saat ini [1].
Transaksi ini membawa risiko sekaligus peluang karena volatilitas yang melekat pada cryptocurrency. AirNet kini menghadapi tantangan terkait volatilitas aset, ketidakpastian regulasi di berbagai yurisdiksi, dan potensi kompleksitas akuntansi. Namun, struktur ini memastikan keselarasan langsung dengan arah strategis baru perusahaan, menghindari fase transisi yang sering dialami oleh perusahaan yang mengubah model bisnis [1].
Secara paralel, lanskap aset digital yang lebih luas telah melihat peningkatan minat institusional dan perkembangan regulasi. Secara khusus, Eric Trump, putra kedua Presiden Amerika Serikat Donald Trump, telah menyatakan keyakinan kuat pada masa depan Bitcoin, memprediksi bahwa nilainya bisa mencapai $1 juta dalam beberapa tahun mendatang. Selama konferensi di Hong Kong, ia juga memuji China sebagai kekuatan signifikan dalam industri aset digital, meskipun ada pembatasan regulasi di daratan utama [2]. Sentimen ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan global terhadap potensi Bitcoin, terutama seiring dengan menurunnya volatilitas dan meningkatnya permintaan institusional [4].
China, meskipun memberlakukan larangan perdagangan dan penambangan crypto institusional, tetap menjadi pemain kunci di ruang aset digital. Hong Kong, khususnya, muncul sebagai pusat yang diatur untuk aset digital, memposisikan dirinya sebagai tempat uji coba untuk kebijakan inovatif di bawah strategi digital Beijing yang lebih luas [2]. Evolusi regulasi ini mendukung pasar aset digital yang lebih matang dan stabil, yang dapat semakin mendorong adopsi institusional dan apresiasi harga.
Adopsi institusional terbaru terhadap Bitcoin telah memberikan efek stabilisasi pada volatilitas harganya. Analis JPMorgan mencatat bahwa volatilitas Bitcoin telah turun secara signifikan, dari hampir 60% di awal tahun menjadi 30% saat ini. Tren ini dikaitkan dengan meningkatnya partisipasi dari perbendaharaan perusahaan dan peluncuran ETF Bitcoin spot yang terdaftar di AS [4]. Seiring pasar semakin matang, Bitcoin semakin dipandang sebagai alternatif yang layak terhadap aset tradisional seperti emas, meskipun masih tertinggal dalam hal status aset safe-haven [4].
Sumber: