Galaxy Digital, Multicoin Capital, dan Jump Crypto sedang berkolaborasi dalam sebuah inisiatif untuk mengumpulkan sekitar $1 miliar guna menciptakan apa yang akan menjadi kas perusahaan terbesar yang didedikasikan untuk Solana (SOL). Ketiga pihak tersebut telah menunjuk Cantor Fitzgerald LP sebagai bankir utama untuk kesepakatan ini dan dilaporkan sedang berupaya mengambil alih entitas publik yang tidak disebutkan namanya untuk membentuk perusahaan kas aset digital baru yang berfokus pada Solana. Upaya ini telah mendapat dukungan dari Solana Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Zug, Swiss. Jika kesepakatan ini diselesaikan, kepemilikan Solana gabungan akan secara signifikan melampaui cadangan institusional terbesar saat ini, yang dimiliki oleh perusahaan seperti Upexi Inc. dan DeFi Development Corporation.
Cadangan sebesar $1 miliar yang diusulkan akan menjadi investasi besar pada blockchain Solana, yang berpotensi mempercepat pemulihannya dari dampak keruntuhan FTX pada tahun 2022. Saat ini, Upexi Inc., yang mengalihkan fokusnya ke akuisisi Solana pada bulan April, telah mengumpulkan lebih dari 2 juta token SOL, dengan nilai sekitar $400 juta. Sementara itu, DeFi Development Corporation telah membangun kas Solana sebanyak 1,29 juta token, senilai sekitar $240 juta. Selain itu, penambang Bitcoin Bit Mining telah mengumumkan rencana untuk mengumpulkan dana antara $200 juta hingga $300 juta untuk cadangan token Solana, yang semakin menggambarkan minat institusional yang tumbuh terhadap aset ini.
Solana tetap menjadi cryptocurrency terbesar keenam berdasarkan kapitalisasi pasar, menurut CoinGecko, dengan harga saat ini sekitar $200. Token ini telah naik sebesar 6,6% selama 30 hari terakhir. Investasi sebesar $1 miliar yang diusulkan akan menandakan kepercayaan yang kuat terhadap infrastruktur blockchain Solana, terutama karena telah menjadi platform pilihan bagi penerbit memecoin dan aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi). Langkah ini sejalan dengan tren yang lebih luas di antara investor institusional untuk menambahkan aset digital ke neraca perusahaan, sebuah pergeseran yang semakin diperkuat oleh munculnya kas kripto.
Namun, konsentrasi Solana yang semakin besar di portofolio institusional juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengamat pasar. Beberapa analis telah memperingatkan bahwa penurunan berkepanjangan dapat memicu gelombang penjualan paksa, karena perusahaan harus mengelola likuiditas dan neraca di bawah tekanan. CEO Galaxy, Michael Novogratz, baru-baru ini berkomentar bahwa tren pembentukan kas kripto mungkin telah mencapai puncaknya, dengan pendatang baru kemungkinan akan kesulitan mendapatkan pendanaan. Meskipun ada risiko ini, akumulasi Solana yang terus berlanjut oleh pemain besar dapat memberikan tekanan naik pada harganya, mirip dengan dampak yang terlihat pada Ether akibat pembelian oleh kas aset digital yang berfokus pada ether.
Transaksi ini diperkirakan akan selesai pada awal September. Jika berjalan sesuai rencana, kas Solana yang baru ini dapat semakin memperkuat posisi cryptocurrency tersebut dalam portofolio institusional dan memberikan tolok ukur untuk investasi aset digital di masa depan.