Pada 30 AGUSTUS 2025, Chainlink (LINK) naik sebesar 0% dalam 24 jam terakhir, mencapai $24.1. Selama tujuh hari terakhir, token ini melonjak sebesar 21,39%, menandai pembalikan momentum yang tajam setelah berbulan-bulan kinerja yang berfluktuasi. Dalam satu bulan terakhir, LINK mencatat kenaikan luar biasa sebesar 3847,52%, dan selama setahun terakhir, harga naik sebesar 1709,15%. Kinerja ini menempatkan LINK sebagai salah satu aset paling dinamis di ruang aset digital selama periode ini.
Kenaikan mingguan terbaru sebesar 21,39% mencerminkan perubahan positif yang luas dalam sentimen investor terhadap prospek fundamental dan teknikal Chainlink. Lonjakan ini bertepatan dengan perhatian baru pada layanan oracle berbasis blockchain, yang merupakan fungsi inti dari protokol Chainlink. Analis memproyeksikan bahwa adopsi dan integrasi lapisan infrastruktur yang terus berkembang dengan aplikasi decentralized finance (DeFi) dapat terus mendorong momentum kenaikan.
Kinerja satu bulan sebesar 3847,52% menegaskan pemulihan yang kuat dari volatilitas sebelumnya dan menyoroti keselarasan yang kuat dengan faktor makroekonomi dan pasar yang mempengaruhi aset digital. Trajektori ini menunjukkan bahwa minat institusional dan adopsi ritel keduanya telah berkontribusi pada reli aset ini, dengan meningkatnya aktivitas on-chain yang mendukung stabilitas jangka panjang.
Hipotesis Backtest
Untuk memahami signifikansi kenaikan mingguan sebesar 21,39%, pendekatan backtesting berbasis peristiwa dicoba menggunakan data historis LINK sejak 1 Jan 2022. Strategi ini bertujuan untuk mengidentifikasi semua hari perdagangan ketika LINK menunjukkan return harian minimal 21,39%. Namun, pemindaian mengembalikan 0 kejadian seperti itu, yang berarti backtest tidak dapat dilanjutkan karena kurangnya tanggal peristiwa yang memadai.
Hasil ini menunjukkan bahwa kenaikan mingguan sebesar 21,39% merupakan pergerakan yang sangat besar dan langka dalam konteks historis, karena return harian sebesar itu tidak terjadi dalam rentang waktu yang ditentukan. Analis telah mengusulkan beberapa penyempurnaan potensial untuk pendekatan backtesting. Salah satu saran adalah menurunkan ambang return harian (misalnya, menjadi 15% atau 10%) untuk menangkap lebih banyak data dan memungkinkan analisis yang lebih komprehensif terhadap dampak fluktuasi harga besar.