5 Alasan Mengapa Crypto Crash Sudah Dimulai
Semua tandanya sudah terlihat. $ Bitcoin kehilangan momentum, altcoin mengalami penurunan, dan BlackRock bersama para whale Wall Street diam-diam keluar dari pasar. Sementara investor ritel masih percaya pada narasi “to the moon”, pasar sebenarnya sudah memasuki tahap akhir siklus. Mari kita uraikan 5 alasan terbesar mengapa kejatuhan crypto sedang berlangsung.
1. BlackRock dan Whale Sedang Menjual
Proses keluar sudah dimulai. BlackRock tidak hanya membeli lagi — mereka telah mulai menjual setiap hari, melepas posisi kepada investor ritel. Inilah cara setiap siklus berakhir: para whale tidak mengumumkan puncaknya, mereka hanya perlahan-lahan keluar sementara ritel terus membeli.
2. Smart Money Sudah Pergi
Trader yang telah meraih keuntungan besar sudah beralih ke stablecoin seperti $USDT. Mereka telah mengamankan keuntungan dan meninggalkan pasar, menyisakan investor ritel sebagai likuiditas keluar. Pada saat kebanyakan orang menyadarinya, pintu sudah tertutup.
3. Indikator Puncak Siklus Klasik Sudah Muncul
Sinyalnya tidak bisa diabaikan:
- Volume perdagangan Bitcoin menurun
- Altcoin gagal mengikuti lonjakan BTC
- Funding rate sangat positif
- Wallet on-chain memindahkan koin ke bursa
Setiap indikator ini menunjukkan puncak pasar.
4. Perangkap Ritel Terbuka Lebar
Narasi di puncak semakin keras terdengar:
- “Bitcoin ke $500K”
- “Altcoin 100x bulan depan”
- “Aliran masuk ETF tidak pernah berhenti”
Ini adalah pemasaran likuiditas keluar. Ritel dijual mimpi tepat saat para whale menjual aset mereka.
5. Altcoin Akan Tersapu Habis
Sejarah selalu berulang di setiap siklus:
- Saat Bitcoin stagnan → altcoin berdarah
- Saat Bitcoin anjlok → altcoin runtuh
Koin utama biasanya turun -50%, sementara koin berkapitalisasi kecil jatuh -90%. Skenario brutal yang sama, dan sudah mulai terjadi.
Cara Bertahan dari Crash
Jangan menunggu puncak yang sempurna. Keluar secara bertahap, jual saat harga kuat, dan alihkan keuntungan ke stablecoin seperti $USDT atau $USDC. Simpan dana cadangan untuk crash dan masuk kembali saat ketakutan mendominasi, bukan keserakahan.
