Pengajuan spot SEI ETF oleh 21Shares pada 28 Agustus 2025 langsung disambut dengan optimisme, mendorong harga SEI ke $0,31 pada hari berikutnya [1]. Namun, reli awal ini gagal berlanjut menjadi momentum bullish yang berkelanjutan, menyoroti kecenderungan bearish struktural yang merajalela di pasar altcoin. Untuk memahami ketidaksesuaian ini, kita harus mengurai interaksi antara sentimen pasar, hambatan makroekonomi, dan kehati-hatian institusional.
Terlepas dari kredibilitas institusional ETF—yang didukung oleh Coinbase Custody dan tingkat referensi yang mengagregasi beberapa bursa—harga SEI melemah tak lama setelah pengajuan. Pada 29 Agustus, token ini mencatat Buy-Sell Delta negatif sebesar -5,7 juta, mencerminkan dominasi penjual yang agresif [2]. Secara bersamaan, Open Interest pada SEI Futures anjlok sebesar $9 juta, menandakan partisipasi yang menurun dan kurangnya keyakinan di antara para trader [2]. Metode-metode ini menunjukkan bahwa meskipun pengajuan ETF menghasilkan hype jangka pendek, hal itu tidak mengatasi tantangan likuiditas dan sisi permintaan yang lebih dalam yang membayangi altcoin.
Pasar altcoin yang lebih luas telah berada di bawah tekanan akibat aksi ambil untung dan sentimen risk-off, yang diperparah oleh sikap hawkish Federal Reserve. Para analis mencatat bahwa ketidakpastian makroekonomi telah mengalihkan modal ke aset yang lebih aman, membuat altcoin seperti SEI rentan terhadap volatilitas [4]. Dinamika ini semakin diperparah oleh ambiguitas regulasi dari SEC, yang telah menunda persetujuan untuk ETF kripto dan menciptakan iklim kehati-hatian di antara para investor [3].
Pengajuan ETF 21Shares secara eksplisit membuka kemungkinan staking token SEI untuk menghasilkan imbal hasil tambahan, namun perusahaan menunda fitur ini sambil menunggu kejelasan hukum dan pajak [5]. Meskipun staking dapat meningkatkan daya tarik hasil, ketiadaan kerangka regulasi yang jelas telah menghalangi adopsi institusional. Keraguan ini bukan hanya terjadi pada SEI; pasar kripto yang lebih luas masih berada dalam ketidakpastian saat perusahaan-perusahaan menavigasi pendekatan SEC yang inkonsisten terhadap klasifikasi token dan mekanisme staking [3].
Kesulitan SEI mencerminkan tren di seluruh sektor altcoin. Dengan kapitalisasi pasar sebesar $1,94 miliar pada pertengahan Agustus 2025 [6], SEI adalah aset mid-cap yang bersaing untuk mendapatkan perhatian di ruang yang padat. Lonjakan terbaru dalam pengajuan ETF altcoin—seperti pengajuan sebelumnya dari Canary Capital—telah meningkatkan persaingan, mengurangi eksklusivitas yang dirasakan dari penawaran 21Shares [3]. Selain itu, indikator teknikal menunjukkan bahwa harga SEI tetap berada di bawah level resistance penting, dengan potensi rebound ke $0,345 bergantung pada tekanan beli yang berkelanjutan [1].
Pengajuan 21Shares SEI ETF merupakan langkah signifikan menuju adopsi institusional, namun ketidakmampuannya memicu momentum bullish menyoroti rapuhnya pasar altcoin. Bearish struktural, hambatan makroekonomi, dan ketidakpastian regulasi telah menciptakan badai sempurna, membatasi dampak langsung ETF. Agar SEI dapat keluar dari tekanan ini, ia harus menavigasi tantangan tersebut sambil menunjukkan aktivitas on-chain yang kuat dan pertumbuhan ekosistem. Investor sebaiknya memantau jadwal persetujuan SEC dan sinyal makroekonomi, karena faktor-faktor inilah yang pada akhirnya akan menentukan apakah ETF akan menjadi katalis untuk momentum bullish jangka panjang.
Sumber:
[1] SEI Price Jumps Following Spot ETF Filing by 21Shares
[2] 21Shares files S-1 form with the SEC for the SEI ETF
[3] Crypto Asset Manager 21Shares Files for Spot SEI ETF
[4] 21Shares Files for Spot SEI ETF in US, May Include Staking
[5] 21Shares Files With SEC For SEI ETF
[6] Sei ETF