Pengajuan terbaru dari aplikasi spot Solana ETF (S-1) yang diperbarui oleh Canary Capital menandai momen penting dalam adopsi aset digital oleh institusi. Dengan menunjuk Marinade Finance sebagai penyedia staking eksklusif dan mengintegrasikan mekanisme penghasil imbal hasil, Canary telah memposisikan ETF-nya sebagai hibrida antara manajemen aset tradisional dan inovasi blockchain. Langkah strategis ini tidak hanya menjawab pengawasan regulasi tetapi juga menandakan pasar yang semakin matang di mana aset kripto semakin dipandang sebagai investasi kelas institusi [1].
Pengajuan yang direvisi oleh Canary menekankan komitmen staking selama dua tahun dengan Marinade Select, memanfaatkan imbalan otomatis yang dikompaun untuk meningkatkan nilai aset bersih (NAV) dana. Pendekatan ini memperkenalkan komponen imbal hasil pada ETF, membedakannya dari penawaran kripto pasif murni. Dengan mengalokasikan sebagian besar kepemilikan Solana ke platform Marinade, perusahaan ini sejalan dengan panduan SEC yang terus berkembang terkait aktivitas staking, yang kini mengizinkan pembangkitan imbal hasil terstruktur di bawah kondisi kustodian dan transparansi tertentu [2]. Penambahan fitur instant unbonding semakin memperkuat manajemen likuiditas, memungkinkan respons cepat terhadap penebusan investor—faktor krusial untuk produk kelas institusi [3].
Respons SEC terhadap pengajuan Canary akan menjadi ujian bagi pasar Solana ETF yang lebih luas. Komitmen Canary untuk mempublikasikan NAV harian, seluruh kepemilikan, dan data harga di situs web ETF-nya mencerminkan pendekatan proaktif terhadap ekspektasi regulasi. Transparansi ini sangat penting untuk membangun kepercayaan di antara investor institusi, yang membutuhkan visibilitas mendetail terhadap alokasi aset dan manajemen risiko [4]. Strategi kustodian perusahaan—membagi aset antara hot dan cold wallet dengan private key yang hanya dipegang oleh kustodian—juga menjawab kekhawatiran historis tentang keamanan aset kripto [5].
Pakar keuangan memproyeksikan bahwa persetujuan Solana ETF dapat membuka arus masuk sebesar $4–8 miliar, dengan implikasi yang lebih luas untuk altcoin. Persetujuan tersebut akan menandakan transisi pasar kripto AS dari perdagangan spekulatif ke investasi terstruktur, yang berpotensi menarik $10–15 miliar modal institusi untuk altcoin [6]. Pengajuan Canary merupakan bagian dari tren yang lebih besar: delapan aplikasi Solana ETF sedang menunggu, dengan tenggat waktu SEC pada 16 Oktober 2025 menambah urgensi pada proses ini [7].
Pengajuan strategis Canary menegaskan penerimaan yang semakin besar terhadap ETF kripto sebagai instrumen keuangan arus utama. Penekanan perusahaan pada aset buatan AS seperti Solana sejalan dengan preferensi regulasi untuk inovasi domestik, sementara kolaborasinya dengan Marinade menyoroti peran infrastruktur DeFi dalam adopsi institusi. Jika disetujui, ETF ini dapat memicu gelombang pengajuan baru, mempercepat integrasi aset digital ke dalam portofolio tradisional [8].
Spot Solana ETF dari Canary mewakili lebih dari sekadar produk—ini adalah cetak biru untuk investasi kripto kelas institusi. Dengan menjawab tantangan regulasi, likuiditas, dan imbal hasil, perusahaan telah menetapkan preseden untuk pengajuan di masa depan. Seiring keputusan SEC yang semakin dekat, reaksi pasar kemungkinan akan membentuk arah Solana dan sektor altcoin yang lebih luas. Bagi investor, inti pesannya jelas: institusionalisasi kripto bukan lagi kemungkinan yang jauh, melainkan kenyataan yang sedang berlangsung.
Sumber:
[4] How the Approval of Canary's American-Made Crypto ETF Could Reshape Markets
https://www.bitget.com/news/detail/12560604933160