Ekosistem decentralized finance (DeFi) dan stablecoin telah muncul sebagai sektor paling dinamis di pasar kripto pada Q3 2025, dengan lonjakan pendapatan kolektif sebesar $1,2 miliar dalam 30 hari yang berakhir pada 28 Agustus 2025. Ini mewakili pertumbuhan bulanan sebesar 9,3% dibandingkan periode sebelumnya, didorong oleh inovasi dalam pinjaman, perdagangan, dan stablecoin berbunga. Bagi investor, lonjakan ini menyoroti titik balik penting: protokol berpertumbuhan tinggi dan ekosistem stablecoin tidak hanya bertahan di pasar yang volatil—mereka sedang membentuk ulang infrastruktur keuangan global.
Peningkatan pendapatan ini didukung oleh campuran protokol yang sudah mapan dan yang baru muncul. Aave V2 tetap menjadi platform pinjaman terkemuka, dengan volume pinjaman sebesar $4,1 miliar, sementara Ethena dengan stablecoin sintetisnya USDe melonjak 75% secara bulanan dan menempati posisi ketiga dalam peringkat stablecoin [1]. Tether dan Circle, dua raksasa stablecoin tradisional, secara kolektif menyumbang 70% dari total pendapatan DeFi, dengan Tether sendiri menghasilkan $632,91 juta pada Q3 2025 [2]. Namun, pertumbuhan paling mencolok datang dari pemain niche: Pump.fun (peningkatan pendapatan 79%) dan Sky Protocol (pertumbuhan 77,5%) memanfaatkan blockchain Solana yang berkecepatan tinggi untuk merebut pangsa pasar [3].
Stablecoin kini tidak hanya dipatok pada fiat—mereka menjadi mesin inovasi keuangan. USDe milik Ethena telah mengganggu pasar dengan menawarkan fitur berbunga, menghasilkan peningkatan pendapatan sebesar $23 juta hanya dalam satu bulan [4]. Ini mencerminkan tren yang lebih luas: McKinsey mencatat bahwa stablecoin kini memfasilitasi $20–30 miliar pembayaran on-chain harian, menegaskan peran mereka sebagai tulang punggung infrastruktur DeFi [5]. Sementara itu, protokol berbasis Solana seperti Hyperliquid (pertumbuhan pendapatan 25,9%) dan Jupiter (pertumbuhan 23,5%) memanfaatkan biaya rendah dan throughput tinggi Solana, dengan ekosistem DeFi Solana mencapai volume 30 hari sebesar $111,5 miliar [6].
Meski kebangkitan Solana tak terbantahkan, Ethereum tetap menjadi fondasi DeFi. Dengan $78,1 miliar TVL dan 63% dari seluruh protokol DeFi, adopsi institusional Ethereum semakin cepat pada 2025. ETF Ethereum yang terdaftar di AS kini memegang $23 miliar aset yang dikelola, menandakan kepercayaan yang tumbuh dari investor tradisional [7]. Platform Layer-2 seperti Arbitrum ($10,4 miliar TVL) dan Base ($2,2 miliar TVL) semakin memperluas jangkauan Ethereum, memungkinkan aplikasi DeFi yang skalabel dan hemat biaya [8].
Bagi investor, data Q3 2025 menunjukkan tiga peluang utama:
1. Protokol Pinjaman Berbunga Tinggi: Aave V2 dan JustLend dengan volume pinjaman $3,39 miliar menunjukkan permintaan yang terus-menerus untuk pasar kredit terdesentralisasi.
2. Stablecoin Berbunga: USDe milik Ethena dan token serupa mendefinisikan ulang utilitas stablecoin, menawarkan likuiditas sekaligus imbal hasil.
3. Ekosistem Solana: Hyperliquid, Pump.fun, dan Jupiter berada pada posisi untuk mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan pendapatan Solana sebesar 30% di Q3 2025, didorong oleh lingkungan yang ramah pengembang.
Lompatan pendapatan sebesar $1,2 miliar ini bukanlah anomali—ini adalah pertanda kematangan DeFi. Seiring stablecoin dan protokol lintas rantai menjembatani keuangan tradisional dan terdesentralisasi, sektor ini siap merebut pangsa pasar yang lebih besar dari pasar fintech global senilai $1,5 triliun [9]. Bagi investor, pertanyaannya bukan lagi apakah harus berpartisipasi, melainkan bagaimana mengalokasikan modal ke protokol yang mendorong transformasi ini.
Sumber:
[1] 2025 Stablecoin Market Rankings: Yield-Bearing Tokens Rise
[2] DeFi vs. Traditional Banking Statistics 2025: Yield, Fraud
[3] Top crypto protocols generate $1.2B in revenue after recording 9.3% monthly growth
[4] Stablecoins payments infrastructure for modern finance
[5] Decentralized Finance Market Statistics 2025: TVL, Token