Penulis: Xu Chao
Sumber: Wallstreetcn
Kandidat terkuat untuk Ketua Federal Reserve berikutnya, Gubernur Federal Reserve Waller, menyampaikan pidato penting dan secara terbuka menyatakan sikap optimis terhadap aset digital (terutama Ethereum dan stablecoin), serta menyebut kemajuan RUU GENIUS sangat positif. Pihak luar menilai hal ini memberikan dukungan kebijakan penting bagi adopsi institusional terhadap aset digital seperti stablecoin dan Ethereum.
Pada hari Kamis waktu setempat, Gubernur Federal Reserve Waller menyampaikan pidato di Wyoming Blockchain Symposium 2025.
Waller memuji Ethereum dan stablecoin sebagai langkah alami berikutnya dalam perkembangan teknologi pembayaran, menyatakan bahwa smart contract, tokenisasi, dan distributed ledger tidak membawa risiko dalam penggunaan sehari-hari, serta mendesak institusi keuangan untuk menerima cryptocurrency sebagai langkah alami berikutnya dalam perkembangan pembayaran.
Dalam hal regulasi, Waller menyebut RUU GENIUS sebagai "awal yang baik", dan berjanji akan secara bertahap menyelesaikan masalah yang ada selama proses implementasi.
Pendapat Waller yang mendukung Ethereum dan stablecoin sebagai infrastruktur keuangan dasar sejalan dengan undang-undang regulasi utama yang disahkan pada tahun 2025. Pernyataan ini diartikan pasar sebagai sinyal positif untuk revaluasi cryptocurrency.
RUU GENIUS mewajibkan penerbit stablecoin untuk memiliki cadangan aset likuid berkualitas tinggi dengan rasio 1:1, sementara RUU CLARITY memperjelas kerangka regulasi untuk komoditas digital, menghilangkan ketidakpastian regulasi bagi investor institusi.
Kerangka Regulasi Meningkatkan Kepercayaan Institusi
RUU GENIUS mulai berlaku pada Juli 2025, membentuk kerangka regulasi federal pertama untuk stablecoin di Amerika Serikat.
RUU ini mewajibkan penerbit stablecoin untuk memiliki aset likuid berkualitas tinggi seperti obligasi pemerintah AS dan uang tunai sebagai cadangan 1:1, serta memperjelas tanggung jawab pengawasan lembaga pengawas bank seperti OCC dan FDIC.
Untuk mendukung RUU GENIUS, DPR pada Juli 2025 mengesahkan RUU CLARITY, yang lebih lanjut memperjelas batas yurisdiksi antara SEC dan CFTC.
RUU ini mengklasifikasikan aset non-stablecoin seperti Bitcoin dan Ethereum sebagai "komoditas digital" di bawah pengawasan CFTC, menghilangkan ambiguitas regulasi bagi perusahaan manajemen aset dan investor institusi.
Kerangka legislatif ganda ini menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi adopsi institusi, mendorong pertumbuhan pesat aset tokenisasi berbasis Ethereum dan ETF.
Kejelasan regulasi secara langsung mendorong investasi institusi pada Ethereum dan stablecoin.
Hingga kuartal ketiga 2025, total aset kelolaan ETF Ethereum mencapai 27.6 miliar dolar AS, dengan arus masuk dana melampaui ETF Bitcoin. ETHA ETF milik BlackRock menarik aset kelolaan sebesar 10 miliar dolar AS hanya dalam sepuluh hari setelah peluncuran.
Dana perusahaan juga dialokasikan kembali ke bidang Ethereum, dengan lebih dari 64 perusahaan berinvestasi 10.1 miliar dolar AS dalam staking dan tokenisasi aset dunia nyata.
Platform BUIDL milik BlackRock dan Progmat milik Franklin Templeton memanfaatkan infrastruktur Ethereum untuk menyediakan kepemilikan aset terdesentralisasi, menggabungkan keuangan tradisional dengan kemampuan pemrograman blockchain.
Peningkatan teknologi Ethereum semakin meningkatkan daya tariknya bagi investor institusi. Setelah Ethereum menyelesaikan dua peningkatan, Pectra dan Dencun, biaya gas (biaya transaksi) Ethereum turun 90%.
Penurunan biaya transaksi secara langsung menurunkan biaya pengoperasian aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi) di Ethereum, menarik lebih banyak dana institusi masuk. Total nilai terkunci (TVL) DeFi mencapai 223 miliar dolar AS, dengan dana besar diinvestasikan dalam produk keuangan terdesentralisasi seperti pinjaman, staking, dan liquidity pool.
Dominasi Ethereum dalam ekosistem stablecoin semakin kuat, dengan stablecoin yang diterbitkan dan beredar di Ethereum menyumbang 50% pangsa pasar global.
