Pasar kripto pada tahun 2025 berada di persimpangan jalan. Meskipun musim altcoin secara historis menandakan pertumbuhan eksplosif untuk proyek-proyek berkapitalisasi kecil, lingkungan saat ini menuntut penyesuaian ulang strategi manajemen risiko. Fluktuasi dominasi pasar Bitcoin baru-baru ini—dari titik terendah 59% pada bulan Agustus hingga rebound ke 64% pada akhir kuartal—menyoroti perubahan struktural dalam perilaku investor [1]. Volatilitas ini menegaskan perlunya pendekatan yang berfokus pada Bitcoin untuk menjaga modal di tengah pasar bullish yang mulai melemah.
Altcoin telah menunjukkan kekuatan sesaat, dengan Ethereum melonjak 86% dan Solana menarik aplikasi kelas institusi [1]. Namun, pasar altcoin secara keseluruhan tetap lesu, dengan banyak token diperdagangkan di bawah harga tertinggi sepanjang masa. Kinerja buruk ini didorong oleh dua faktor utama: hambatan likuiditas dan kelebihan pasokan token [2]. Rasio OTHERS/ETH, metrik on-chain utama, telah mencapai tingkat oversold yang ekstrem—kondisi yang secara historis terjadi sebelum lonjakan besar altcoin [3]. Namun, ini tidak menjamin pembalikan tren. Perhatian pasar yang terfragmentasi dan likuiditas yang tipis berarti bahkan proyek yang menjanjikan menghadapi aksi harga yang tidak dapat diprediksi.
Misalnya, meskipun Arbitrum dan Polygon telah menguasai 70% volume transaksi Ethereum [1], keuntungan mereka terkonsentrasi pada kasus penggunaan khusus seperti scaling Layer 2. Proyek yang berfokus pada privasi seperti Oasis dan Zcash juga menarik minat institusi, namun narasi berbasis utilitas mereka masih belum terbukti dalam skala besar [1]. Investor yang mengejar peluang ini berisiko terlalu terekspos pada ekosistem yang volatil dan belum matang.
Rebound dominasi Bitcoin baru-baru ini mencerminkan perannya sebagai lindung nilai makro terhadap inflasi dan ketidakpastian geopolitik [2]. Modal institusi, yang sebelumnya mengalir ke altcoin selama bull run 2021, kini terkonsentrasi pada Bitcoin dan Ethereum. Pergeseran ini sebagian disebabkan oleh persepsi stabilitas Bitcoin di tengah pemotongan suku bunga Federal Reserve AS dan pelemahan dolar [1]. Indikator teknis, termasuk RSI dan MACD, menunjukkan momentum bearish yang berlanjut untuk dominasi Bitcoin, namun kemampuannya untuk stabil di 64% menandakan meningkatnya kepercayaan pada proposisi penyimpan nilai [4].
Selain itu, dominasi Bitcoin telah meningkat secara stabil sejak 2023, mencapai 59,3% pada 2025 [5]. Tren ini sejalan dengan adopsi institusi yang lebih luas dan kejelasan regulasi, memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset utama. Bagi investor yang menghindari risiko, korelasi Bitcoin dengan tren makroekonomi menawarkan kerangka kerja yang lebih dapat diprediksi dibandingkan lanskap altcoin yang terfragmentasi.
Strategi yang bijaksana pada 2025 membutuhkan keseimbangan antara stabilitas Bitcoin dan eksposur selektif pada altcoin. Meskipun Altcoin Season Index telah naik dari 29 menjadi 38 [3], menandakan aktivitas yang meningkat, investor harus memprioritaskan proyek dengan utilitas nyata dan fundamental yang kuat. Ekosistem berbasis Ethereum, misalnya, telah mencatat $223 billion dalam DeFi TVL dan $2.22 billion dalam swap BTC-ke-ETH [3], menjadikannya investasi satelit yang lebih aman.
Namun, kehati-hatian sangat penting. Pergeseran pasar dari reli altcoin secara luas ke rotasi sektor—seperti AI atau DeFi—berarti aliran modal semakin terkonsentrasi [2]. Mengalokasikan hanya 5–10% dari portofolio kripto ke altcoin, sambil mempertahankan inti Bitcoin, mengurangi risiko penurunan sekaligus menjaga potensi kenaikan [3].
Pasar bullish 2025 bukanlah peluang seragam untuk semua orang. Saat agresivitas altcoin digantikan oleh strategi berbasis Bitcoin, investor harus memprioritaskan pelestarian modal daripada taruhan spekulatif. Tren dominasi Bitcoin, ditambah dengan angin makroekonomi, memposisikannya sebagai jangkar yang andal di pasar yang volatil. Bagi mereka yang mencari pertumbuhan, pendekatan disiplin—memanfaatkan adopsi institusi Ethereum dan altcoin dengan keyakinan tinggi—dapat melengkapi portofolio yang berfokus pada Bitcoin.
Di pasar bullish yang mulai melemah, kunci ketahanan terletak pada alokasi strategis, manajemen risiko yang ketat, dan pemahaman yang jelas tentang dinamika yang berubah antara Bitcoin dan altcoin.
Sumber:
[1] Altcoin 10x Breakout Potential in Q3 2025
[2] Altcoin Season Delayed? 2025 Crypto Market Cap Trends
[3] Altcoin Market at Critical Cycle Bottom
[4] The Altcoin Bottom in 2025
[5] Bitcoin Dominance on the Rise for 3rd Consecutive Year