Bitcoin tampaknya berada dalam posisi di mana ia dapat rebound menuju $120.000, asalkan level support di $104.000 hingga $108.000 tetap bertahan. Data on-chain dan wawasan institusional, termasuk dari JPMorgan, menunjukkan bahwa permintaan struktural terlihat melalui cadangan bursa yang menyusut, arus masuk ETF yang stabil, dan rasio Network Value to Transaction (NVT) yang rendah. Metode-metode ini menunjukkan bahwa Bitcoin mungkin sedang undervalued dan tidak berada dalam kondisi overbought, yang dapat mendukung akumulasi lebih lanjut oleh pelaku institusi dan investor jangka panjang.
Sinyal on-chain utama termasuk rasio Market Value to Realized Value (MVRV), yang saat ini berada di angka 2,1, jauh di bawah level yang menunjukkan overheating di sekitar 4. Ini konsisten dengan pasar yang sedang dalam fase akumulasi, bukan distribusi. Selain itu, rasio NVT telah turun lebih dari 23% menjadi 23,7, menandakan fundamental jaringan yang membaik seiring meningkatnya aktivitas transaksi dibandingkan dengan kapitalisasi pasar. NVT yang lebih rendah secara historis sejalan dengan pertumbuhan valuasi yang lebih berkelanjutan dan menunjukkan bahwa jaringan mungkin menghindari overvaluation yang biasanya mendahului koreksi pasar [1].
Indikator teknikal juga menunjukkan potensi rebound. Pada saat penulisan, Bitcoin diperdagangkan di sekitar $108.450, setelah rebound dari retracement Fibonacci 0,618 di sekitar $104,7K. Relative Strength Index (RSI) berada di dekat 37, menunjukkan momentum penurunan yang melemah dan kondisi yang mendekati level oversold, yang mendukung rebound terkontrol jika level support bertahan. Trader dan investor disarankan untuk memantau rentang $104K hingga $108K, karena bertahannya zona ini dapat membuka jalan menuju $112K dan selanjutnya $120K. Sebaliknya, penembusan tegas di bawah $104K akan meningkatkan kemungkinan pengujian di level $100K [1].
Aktivitas pasar futures juga menunjukkan tanda-tanda stabilisasi. Volume futures telah menurun, dan "Bubble Map" derivatif menunjukkan pengurangan intensitas spekulatif. Penurunan leverage dan volume perdagangan ini mengurangi risiko likuidasi skala besar, memberikan ruang bagi pelaku institusi untuk mengakumulasi Bitcoin secara metodis. Lingkungan ini mendukung penemuan harga dan reli yang lebih panjang dan berkelanjutan daripada lonjakan impulsif [1].
Minat institusional terhadap Bitcoin tetap kuat, namun dampaknya lebih selaras dengan kenaikan bertahap dan berkelanjutan daripada pergerakan harga yang dramatis secara langsung. Pendinginan pasar futures dan volatilitas yang lebih rendah menunjukkan bahwa institusi mungkin memprioritaskan efisiensi dan penempatan jangka panjang dibandingkan spekulasi jangka pendek. Dengan demikian, meskipun pasar tidak siap untuk pergerakan parabola langsung, kondisinya mendukung kenaikan harga yang stabil seiring waktu. Pelaku pasar disarankan untuk menerapkan strategi manajemen risiko yang ketat, termasuk penggunaan level stop-loss di bawah $104K dan ukuran posisi yang hati-hati, untuk mengurangi potensi risiko penurunan [1].
Menggabungkan metrik on-chain ini, indikator teknikal, dan perspektif institusional memberikan alasan kuat bagi Bitcoin untuk rebound menuju $120K jika area support $104K bertahan. Investor dan trader harus terus memantau level kunci, tren volume, dan perkembangan RSI sambil menjaga kontrol risiko yang disiplin. Interaksi antara permintaan struktural, fundamental jaringan yang membaik, dan pasar derivatif yang lebih stabil memposisikan Bitcoin untuk potensi pergerakan naik yang berkelanjutan dalam waktu dekat [1].