Pada 30 Agustus 2025, JOE turun sebesar 280,53% dalam 24 jam hingga mencapai $0,1528, menandai salah satu penurunan harga paling dramatis dalam ingatan baru-baru ini. Selama minggu sebelumnya, token ini telah melonjak sebesar 2262,32%, diikuti oleh kenaikan 1748,67% dalam sebulan terakhir. Namun, selama setahun terakhir, nilainya telah turun sebesar 5172,13%, menyoroti volatilitas ekstrem yang telah mendefinisikan perjalanannya.
Penurunan terbaru ini dipicu oleh delisting mendadak dari sebuah platform exchange utama yang sebelumnya menjadi tempat utama listing token tersebut. Delisting ini tidak disertai penjelasan yang jelas dari pihak exchange, sehingga menyebabkan hilangnya kepercayaan investor secara tajam. Para analis memperkirakan bahwa delisting tersebut kemungkinan menyebabkan arus keluar likuiditas yang signifikan dan memicu aksi jual panik di antara pemegang jangka pendek. Peristiwa ini menyoroti meningkatnya risiko bergantung pada eksposur satu exchange di pasar crypto.
Indikator teknikal menunjukkan divergensi cepat antara momentum dan aksi harga dalam beberapa sesi terakhir. RSI telah anjlok dari wilayah overbought ke level oversold, sementara MACD telah menyeberang ke wilayah negatif dengan divergensi bearish yang semakin melebar. Sinyal-sinyal ini menunjukkan bahwa momentum penurunan dapat berlanjut dalam waktu dekat, terutama jika token gagal merebut kembali level support kunci yang diidentifikasi dalam pola grafik jangka pendek.
Hipotesis Backtest
Sebuah strategi trading hipotetis dikembangkan untuk mengevaluasi potensi efektivitas serangkaian indikator teknikal selama periode volatilitas ekstrem seperti yang diamati pada performa JOE baru-baru ini. Strategi ini menggunakan RSI, MACD, dan moving average crossover untuk menghasilkan sinyal masuk dan keluar. Data historis dari kondisi pasar serupa di masa lalu digunakan untuk melakukan backtest strategi, dengan asumsi bahwa indikator yang sama akan bekerja secara sebanding dalam kondisi serupa. Backtest ini bertujuan untuk menilai apakah indikator-indikator tersebut dapat memberikan sinyal awal atas penurunan harga yang akan datang. Hasilnya menunjukkan bahwa kombinasi indikator-indikator ini dapat menghasilkan sinyal jual menjelang peristiwa delisting.