XRP saat ini sedang menguji level support krusial di $2,76, yang menjadi titik fokus bagi para trader dan analis untuk menilai apakah token ini akan melanjutkan konsolidasinya atau memasuki tren baru. Per 29 Agustus 2025, XRP diperdagangkan di sekitar $2,82, setelah turun 5,35% dalam 24 jam terakhir, menurut Brave New Coin. Pasar cryptocurrency secara keseluruhan juga mengalami penurunan, dengan 95 dari 100 cryptocurrency teratas mengalami penurunan nilai. Namun, kinerja mingguan token ini menunjukkan ketahanan, dengan kenaikan lebih dari 3%, sementara grafik bulanan mencerminkan penurunan hampir 6%.
Aksi harga saat ini menempatkan XRP dalam pola segitiga simetris yang semakin menyempit, sebuah pola teknikal klasik yang menandakan potensi breakout yang akan datang. Penjual telah membatasi reli di kisaran $3,05–$3,10, sementara pembeli mempertahankan support di sekitar $2,85–$2,88. Kompresi ini membangun momentum menuju pergerakan yang menentukan, baik ke atas maupun ke bawah. Indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI) dan Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan tekanan bearish. RSI telah turun ke angka 40, menandakan bahwa aset ini belum oversold namun cenderung memasuki fase bearish, sementara MACD tetap datar.
Analis secara ketat memantau zona $2,80–$2,76, yang secara historis bertindak sebagai klaster support utama bagi XRP. Jika level ini berhasil dipertahankan, dapat memicu rebound menuju $3,00, menghidupkan kembali sentimen bullish menjelang September. Namun, jika XRP menembus di bawah $2,85, penurunan lebih lanjut bisa terjadi, dengan level support potensial di $2,76 dan $2,60. Kegagalan bertahan di $2,76 dapat membuat token ini mengalami retracement yang lebih signifikan, berpotensi turun ke kisaran $2,40. Rata-rata pergerakan jangka panjang di $2,60 dapat memberikan support yang lebih kuat jika penurunan berlanjut.
Data on-chain dari Coinglass menunjukkan kecenderungan bearish, dengan arus keluar bersih dari bursa mencapai hampir $49,3 juta pada 29 Agustus. Tren ini telah berlangsung selama beberapa minggu, menandakan fase distribusi di antara para trader. Sebaliknya, fase akumulasi sebelumnya sempat mendukung harga di atas $3,30. Selain itu, pergerakan whale besar turut menambah sentimen bearish. Co-founder Ripple, Chris Larsen, baru-baru ini mentransfer 50 juta XRP—sekitar $140 juta—yang memicu penjualan algoritmik dan memperburuk tekanan turun jangka pendek.
Terlepas dari prospek teknikal yang bearish, fundamental Ripple terus menguat. Penyelesaian gugatan Ripple vs. SEC, yang menegaskan bahwa XRP bukanlah sekuritas dan hanya memberikan penalti sebesar $50 juta, telah menghilangkan hambatan regulasi utama. Perkembangan ini meningkatkan optimisme terhadap produk-produk potensial, termasuk kemungkinan spot XRP ETF. Analis memperkirakan peluang persetujuan sebesar 80% pada akhir tahun, yang dapat menjadi katalis signifikan bagi harga dan adopsi XRP.
Ke depan, prediksi harga XRP untuk tahun 2025 berada di kisaran $3,50 hingga $5,00, dengan asumsi adopsi institusional yang semakin cepat. Proyeksi jangka panjang untuk 2030 bahkan memperkirakan valuasi yang lebih tinggi seiring Ripple memperluas infrastruktur pembayarannya secara global. Namun, proyeksi ini bergantung pada variabel kunci seperti perkembangan regulasi, sentimen pasar, dan kondisi makroekonomi yang lebih luas.
Dengan XRP kini berada di titik kritis, beberapa minggu ke depan akan menjadi penentu apakah token ini dapat mempertahankan support $2,76 dan memulai fase bullish baru atau justru jatuh ke koreksi bearish yang lebih dalam. Konvergensi faktor teknikal, fundamental, dan makroekonomi menegaskan pentingnya level harga saat ini dalam membentuk arah jangka pendek token ini.
Sumber: