Shiba Inu (SHIB) telah mengalami penurunan harga baru-baru ini, menarik kembali perhatian dari para investor dan analis yang sedang menilai apakah memecoin ini dapat mempertahankan relevansinya di tengah evolusi pasar cryptocurrency yang begitu cepat. Koin yang sempat meroket popularitasnya pada tahun 2021 ini mengalami koreksi pada awal 2025, dengan harga turun di bawah level resistance utama. Pergeseran ini terjadi seiring dengan munculnya beberapa proyek baru, termasuk Remittix, yang mulai menarik volume perhatian investor yang jauh lebih besar. Menurut analitik on-chain terbaru dan data sentimen sosial, Remittix telah memperoleh minat investor lebih dari 10 kali lipat dibandingkan Shiba Inu, menjadikannya pusat diskusi terkait potensi pembelian crypto teratas di tahun 2025 [1].
Penurunan harga Shiba Inu dikaitkan dengan kombinasi beberapa faktor, termasuk berkurangnya eksposur media, kurangnya perkembangan besar dalam ekosistem, serta meningkatnya persaingan dari altcoin baru yang memiliki kasus penggunaan lebih konkret. Meskipun SHIB tetap menjadi salah satu memecoin terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, performa terbarunya belum mampu menandingi momentum bullish yang diamati di pasar cryptocurrency secara umum pada tahun sebelumnya. Para analis menyarankan bahwa token ini kini berada dalam fase konsolidasi, dengan sinyal yang beragam dari trader jangka pendek dan pemegang jangka panjang [2].
Remittix, sebuah platform pembayaran lintas negara yang terintegrasi dengan teknologi blockchain, telah muncul sebagai pesaing kuat untuk modal investor di tahun 2025. Proyek ini mengklaim menawarkan transfer uang internasional yang lebih cepat, murah, dan aman, menargetkan pasar remitansi global yang diperkirakan melebihi $1 triliun. Berdasarkan analitik media sosial dan alat pelacak sentimen investor terbaru, platform ini telah menarik perhatian signifikan di platform seperti Twitter, Reddit, dan Telegram, dengan jumlah penyebutan harian meningkat lebih dari 500% dalam tiga bulan terakhir [3].
Sentimen investor tetap menjadi pendorong utama dalam fase pasar crypto saat ini. Berbeda dengan pasar keuangan tradisional, di mana indikator makroekonomi mendominasi, ruang crypto masih sangat dipengaruhi oleh tren media sosial, dukungan influencer, dan pengumuman proyek. Dinamika ini telah menyebabkan lonjakan "aktivitas whale" di sekitar proyek-proyek dengan daya tarik komunitas yang kuat, terutama yang menawarkan kasus penggunaan nyata seperti remitansi lintas negara [4].
Walaupun kelangsungan jangka panjang Shiba Inu masih menjadi topik perdebatan di kalangan investor, kemunculan proyek seperti Remittix menunjukkan adanya pergeseran fokus menuju token yang didorong oleh utilitas. Para analis menekankan bahwa gelombang berikutnya dari proyek crypto yang sukses kemungkinan besar akan berasal dari mereka yang memiliki aplikasi dunia nyata yang jelas dan dapat diskalakan. Namun, mereka juga memperingatkan bahwa meningkatnya perhatian tidak selalu sejalan dengan fundamental yang kuat atau nilai jangka panjang, sehingga uji tuntas tetap penting bagi investor yang memasuki pasar 2025 [5].
Sumber: