Pada 31 Agustus 2025, SUI turun sebesar 14,82% dalam 24 jam hingga mencapai $3,4423. Selama seminggu terakhir, aset ini telah menurun sebesar 438,46%, sementara penurunan kumulatif selama 30 hari mencapai 863,91%, dan penurunan tahunan tercatat sebesar 1991,27%. Pergerakan terbaru ini menandakan tren bearish yang semakin dalam, dengan sedikit tanda-tanda stabilisasi dalam waktu dekat. Analis memproyeksikan bahwa aset ini tetap berada di bawah tekanan di tengah koreksi sektor yang meluas dan kurangnya katalis untuk membalikkan tren penurunan.
Kinerja terbaru aset ini mencerminkan terjadinya breakdown pada level support kunci dan terus terjadinya divergensi pada indikator momentum jangka pendek dan jangka panjang. Relative Strength Index (RSI) telah jatuh jauh ke wilayah oversold, sementara Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan crossover negatif, memperkuat sinyal bearish. Selain itu, harga aset ini diperdagangkan jauh di bawah rata-rata pergerakan 50 hari dan 200 hari, yang menandakan hilangnya minat institusional dan algoritmik.
Analis teknikal mencatat bahwa struktur harga SUI saat ini tidak memiliki lantai yang jelas, dengan likuiditas yang mengering karena volume gagal meningkat pada aksi jual terbaru. Hal ini menunjukkan kurangnya keyakinan di antara penjual, namun juga kurangnya pembeli yang bersedia masuk. Tidak adanya rebound dapat mengindikasikan bahwa aset ini sedang disisihkan, dengan investor mengalihkan fokus ke segmen pasar lain.
Hipotesis Backtest
Untuk menilai perilaku SUI setelah penurunan tajam, dilakukan backtest untuk mengidentifikasi setiap hari perdagangan dari 2022-01-01 hingga 2025-08-31 di mana aset ini turun 10% atau lebih dari penutupan hari sebelumnya. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada kejadian seperti itu selama periode yang ditentukan. Oleh karena itu, mesin back-test tidak dapat menghitung statistik pasca-kejadian dan mengembalikan error.
Tidak adanya penurunan satu hari sebesar 10% atau lebih ini menyoroti pola penurunan aset yang relatif bertahap, dibandingkan aksi jual tajam yang didorong volatilitas. Kurangnya kejadian seperti ini dapat disebabkan oleh kurangnya katalis atau arus keluar sentimen investor yang konsisten. Berdasarkan temuan ini, pendekatan pengujian alternatif direkomendasikan: menurunkan ambang batas menjadi 5% atau 8% untuk menangkap hari-hari penurunan tajam yang lebih sering, atau menganalisis penurunan multi-hari untuk lebih memahami pola perilaku aset ini.