Investor institusional semakin mengalihkan fokus dari aset kripto spekulatif ke solusi berbasis utilitas yang mengatasi kesenjangan nyata dalam infrastruktur keuangan. XRP, token asli Ripple, telah muncul sebagai kandidat menarik untuk transisi ini, khususnya dalam pembayaran lintas negara dan jaringan likuiditas. Investasi XRP sebesar ¥2,5 miliar ($17 juta) baru-baru ini oleh perusahaan blockchain dan game Jepang, Gumi, menegaskan tren ini, menawarkan cetak biru tentang bagaimana modal institusional dapat selaras dengan aplikasi praktis blockchain.
Investasi Gumi bukanlah taruhan pada volatilitas harga, melainkan langkah strategis untuk mengintegrasikan XRP ke dalam infrastruktur keuangan berbasis blockchain miliknya. Berbeda dengan alokasi Bitcoin sebelumnya, yang berfungsi sebagai penyimpan nilai dan penghasil imbal hasil [2], XRP digunakan untuk utilitas intinya: memungkinkan transaksi internasional secara real-time dengan biaya rendah. Perbedaan ini sangat penting bagi investor institusional yang mencari aset dengan kasus penggunaan yang jelas dan terukur. Dengan memanfaatkan kemampuan XRP untuk menjembatani kesenjangan likuiditas dan mengurangi waktu penyelesaian, Gumi memposisikan diri untuk memanfaatkan permintaan yang terus tumbuh akan solusi pembayaran lintas negara yang efisien [3].
Kemitraan dengan SBI Holdings, grup jasa keuangan besar Jepang dan mitra regional utama Ripple, semakin memperkuat strategi ini. Keahlian regulasi dan pengaruh pasar SBI menyediakan kerangka kerja tepercaya untuk meningkatkan adopsi XRP di Jepang, negara dengan regulasi keuangan yang ketat dan permintaan tinggi untuk solusi remitansi [4]. Kolaborasi ini sangat penting untuk peluncuran stablecoin RLUSD milik Ripple, yang bertujuan menciptakan ekosistem stablecoin kelas perusahaan yang teregulasi pada awal 2026. Desain RLUSD—dipatok pada yen Jepang dan dibangun di atas likuiditas XRP—menunjukkan bagaimana XRP dapat berfungsi sebagai tulang punggung jaringan stablecoin, meningkatkan daya tarik institusionalnya [5].
Pendekatan Gumi terhadap aset digital bersifat metodis dan transparan. Perusahaan melakukan evaluasi triwulanan terhadap kepemilikan kriptonya untuk memastikan keselarasan dengan kondisi pasar dan tujuan strategis [6]. Kerangka kerja disiplin ini berbeda dengan perdagangan spekulatif dan menyoroti peran XRP sebagai aset infrastruktur jangka panjang. Bagi investor institusional, model ini menawarkan template yang dapat direplikasi: mengalokasikan modal ke aset yang secara langsung meningkatkan kapabilitas operasional sekaligus mengurangi eksposur terhadap siklus pasar.
Dampak yang lebih luas bagi adopsi institusional XRP sangat signifikan. Teknologi Ripple telah diadopsi oleh lebih dari 300 institusi keuangan secara global, namun investasi Gumi menambah dimensi baru: perusahaan non-keuangan yang memanfaatkan XRP untuk membangun solusi pembayaran lintas negara. Diversifikasi kasus penggunaan ini—dari bank ke perusahaan teknologi—memperkuat efek jaringan XRP dan mengurangi ketergantungan pada satu sektor saja.
Investor institusional sebaiknya memprioritaskan XRP dibandingkan kripto lainnya karena posisinya yang unik di sektor keuangan lintas negara. Berbeda dengan model proof-of-work Bitcoin yang boros energi atau fokus smart contract Ethereum, protokol konsensus XRP dirancang untuk kecepatan dan skalabilitas, menjadikannya ideal untuk transaksi berkapasitas tinggi dan sensitif waktu. Keunggulan teknis ini kini divalidasi oleh penerapan nyata, seperti integrasi XRP oleh Gumi ke dalam jaringan likuiditasnya.
Selain itu, peluncuran stablecoin RLUSD menjadi contoh bagaimana XRP dapat berdampingan dengan aset yang dipatok fiat untuk mengatasi kekhawatiran regulasi dan volatilitas. Dengan menambatkan stablecoin pada lapisan likuiditas XRP, Ripple dan para mitranya menciptakan model hibrida yang menyeimbangkan inovasi dengan kepatuhan—faktor penting untuk adopsi institusional di pasar yang teregulasi.
Investasi XRP sebesar ¥2,5 miliar oleh Gumi lebih dari sekadar transaksi keuangan; ini adalah dukungan strategis terhadap potensi blockchain untuk mentransformasi keuangan global. Bagi investor institusional, langkah ini menandakan pergeseran menuju aset yang memberikan nilai terukur melalui integrasi infrastruktur. Seiring ekosistem Ripple berkembang dengan dukungan SBI dan peluncuran RLUSD, peran XRP sebagai aset treasury berbasis utilitas akan semakin kuat. Di pasar yang semakin berfokus pada kepraktisan daripada sensasi, kisah adopsi institusional XRP menjadi salah satu narasi paling menarik di tahun 2025.
Sumber:
[1] A Strategic Play for Blockchain-Driven Growth in 2025 [https://www.bitget.com/news/detail/12560604940820]
[2] XRP News Today: Gumi Bets on XRP's Utility to Power Blockchain Finance [https://www.bitget.com/news/detail/12560604941629]
[5] Gumi Announces $17 Million XRP Treasury Purchase to Expand Blockchain Focus [https://www.bitget.com/news/detail/12560604941629]