Pada 31 AGUSTUS 2025, BIO turun sebesar 159,12% dalam 24 jam hingga mencapai $0,191, BIO turun sebesar 1031,79% dalam 7 hari, naik sebesar 16490,94% dalam 1 bulan, dan naik sebesar 43600% dalam 1 tahun.
Kinerja BIO selama setahun terakhir menjadi salah satu yang paling mencolok di ranah aset digital. Meskipun terjadi penurunan tajam dalam 24 jam dan penurunan selama 7 hari, kenaikan kumulatif selama 12 bulan sebesar 43.600% telah menarik perhatian signifikan. Lonjakan pesat ini sangat kontras dengan koreksi harga mendadak baru-baru ini yang terjadi setelah kenaikan 16.490,94% selama bulan sebelumnya. Pergerakan harga ini menyoroti sifat aset yang sangat volatil dan tidak dapat diprediksi, yang telah mengalami fluktuasi cepat dan ekstrem.
Pengamat teknikal mencatat bahwa pembalikan tajam seperti ini sering kali bertepatan dengan kondisi overbought dan perubahan sentimen pasar. Kenaikan 1 bulan sebesar 16.490,94% menunjukkan adanya euforia beli jangka pendek yang intens, kemungkinan dipicu oleh pola perdagangan algoritmik atau pergeseran likuiditas yang terkonsentrasi. Penurunan berikutnya mengindikasikan bahwa kenaikan cepat seperti itu mungkin tidak dapat dipertahankan tanpa dasar fundamental yang kuat. Pola ini menyoroti pentingnya manajemen risiko dan lindung nilai volatilitas bagi para investor.
Volatilitas terbaru ini menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan fluktuasi harga ekstrem dan potensi pola serupa pada aset lain. Pergerakan satu tahun sebesar 43.600% sangat tidak biasa dan mengarah pada kemungkinan adanya perubahan struktural dalam dinamika pasar, meskipun belum tentu terkait dengan fundamental intrinsik.
Hipotesis Backtest
Untuk mengevaluasi apakah lonjakan harga serupa dapat direplikasi atau diprediksi menggunakan data historis, strategi backtesting dapat diterapkan. Ini memerlukan identifikasi aset tertentu yang mencapai kenaikan 16.490,94% dalam satu bulan atau kenaikan 43.600% selama periode 12 bulan.
Untuk menjalankan backtest seperti itu, langkah pertama adalah mendefinisikan ticker yang tepat dan tanggal pasti ketika pergerakan harga ekstrem ini terjadi. Dengan data ini, seseorang dapat menganalisis indikator teknikal sebelum pergerakan, pola volume, dan metrik sentimen pasar untuk menentukan apakah ada sinyal konsisten yang muncul sebelum lonjakan.
Jika dataset seperti itu tidak tersedia, strategi dapat diadaptasi untuk mencari pola harga serupa di lingkup aset yang lebih luas. Ini memerlukan penentuan apakah pencarian harus difokuskan pada sekuritas yang terdaftar di AS atau diperluas ke pasar global. Selain itu, definisi “lonjakan” harus diperjelas — biasanya, ini diukur menggunakan harga penutupan yang disesuaikan, tetapi metrik alternatif seperti harga tertinggi intraday atau harga rata-rata tertimbang volume dapat digunakan tergantung pada tujuan strategi.
Dengan mengisolasi parameter-parameter ini dan melakukan backtest terhadap kekuatan prediktifnya, analis dapat menilai apakah pergerakan ekstrem seperti itu dapat dimodelkan dan berpotensi dimanfaatkan untuk keputusan perdagangan di masa depan.