Ekonomi Kanada telah memasuki wilayah yang belum pernah dijelajahi. Kontraksi PDB kuartal kedua sebesar 1,6%—penurunan paling tajam sejak awal pandemi—menyoroti parahnya dampak tarif AS, yang telah memangkas ekspor kendaraan (-24,7%), mesin industri (-18,5%), dan layanan perjalanan [1]. Guncangan eksternal ini telah memperlihatkan rapuhnya sektor-sektor Kanada yang bergantung pada ekspor, khususnya otomotif dan baja, di mana investasi bisnis anjlok sebesar 33% [2]. Namun, di balik kelemahan utama tersebut, permintaan domestik tetap menjadi penyelamat: pengeluaran konsumen melonjak 4,5%, dan investasi residensial pulih 6%, meredam dampak dari ekspor yang anjlok [3].
Perbedaan antara kekuatan eksternal dan internal menciptakan alasan kuat untuk pelonggaran moneter yang agresif. Dengan Bank of Canada kini memperkirakan kemungkinan pemotongan suku bunga pada bulan September sebesar 55% [4], para investor harus mempertimbangkan risiko menunggu data inflasi lebih lanjut dibandingkan urgensi menstabilkan ekonomi yang melambat. Dilema bank sentral sangat jelas: meskipun inflasi inti tetap membandel di atas target, penurunan tajam ekspor dan investasi bisnis menunjukkan adanya perubahan material dalam trade-off antara inflasi dan output.
Penentuan posisi aset strategis bertumpu pada tiga pilar:
1. Saham di Sektor Tangguh: Saham konsumen diskresioner dan konstruksi residensial, yang masing-masing mendapat manfaat dari pertumbuhan 4,5% dan 6% pada Q2, dapat mengungguli seiring pemotongan suku bunga meningkatkan likuiditas [3].
2. Fixed Income: Obligasi berdurasi pendek diperkirakan akan mengungguli karena pemotongan suku bunga menurunkan imbal hasil, sementara obligasi terkait inflasi mungkin berkinerja buruk jika pelonggaran bank sentral menutupi tekanan harga yang persisten [4].
3. Paparan Mata Uang: Dolar Kanada yang lebih lemah dapat mengikuti pemotongan suku bunga, menguntungkan eksportir komoditas namun merugikan sektor yang bergantung pada impor.
Kritikus berpendapat bahwa pemotongan suku bunga berisiko memicu inflasi, namun data menunjukkan cerita yang berbeda. Dengan investasi non-residensial anjlok 10% dan ekspor turun 7,5%, ekonomi sudah beroperasi dengan kelonggaran yang signifikan [2]. Mandat Bank of Canada untuk menstabilkan output dan lapangan kerja kini lebih penting daripada keuntungan marjinal dari menunggu inflasi terkoreksi sendiri.
Bagi investor, perhitungannya sederhana: pertemuan bulan September adalah peristiwa biner. Pemotongan suku bunga kemungkinan akan memicu reli pasar, terutama di sektor-sektor yang terkait dengan permintaan domestik. Mereka yang mengambil posisi lebih awal—sebelum perubahan kebijakan menjadi jelas—berpotensi mendapatkan nilai paling besar.
Sumber:
[1] Canadian economy shrinks 1.6% in 2nd quarter as U.S. tariffs squeeze exports
[2] Canadian Quarterly GDP (Q2 2025) - TD Economics
[3] Canada's GDP just fell. The bigger story is 'beneath the hood'
[4] GDP contraction clouds outlook for Bank of Canada's ...