Pendiri Cardano (ADA), Charles Hoskinson, telah mengonfirmasi adanya diskusi yang sedang berlangsung dengan stablecoin USD1 milik World Liberty Financial dan Chainlink untuk memperkuat fungsionalitas dan daya saing jaringan ADA di lanskap blockchain yang terus berkembang. Dalam sesi AMA baru-baru ini pada 31 Agustus 2025, Hoskinson mengisyaratkan bahwa Cardano sedang "mengerjakan serangkaian kemitraan lintas rantai," termasuk potensi integrasi dengan USD1 dan Chainlink. Perkembangan ini bertujuan untuk memperluas ekosistem Cardano dan meningkatkan posisinya di antara platform Layer-1 lainnya [1].
USD1, stablecoin yang diterbitkan oleh World Liberty Financial (WLFI), saat ini merupakan stablecoin terbesar kelima berdasarkan kapitalisasi pasar, dengan nilai $2,67 miliar. Hoskinson menyatakan optimisme bahwa USD1 dapat diintegrasikan ke dalam Cardano, mencatat bahwa Chief of Staff IOG, J.J. Siler, sedang berdiskusi dengan CEO WLFI, Zach Witkoff, untuk merampungkan kesepakatan tersebut. Jika berhasil, USD1 akan menjadi stablecoin terbesar di jaringan Cardano, yang berpotensi meningkatkan volume transaksi dan keterlibatan pengguna [2]. Stablecoin ini, yang diluncurkan di Ethereum dan BNB pada Maret 2025 dan kemudian diperluas ke Tron pada Juni, telah menunjukkan adopsi yang kuat, dengan 20% dari total pasokan 3 miliar tokennya sudah dirilis untuk diperdagangkan di bursa utama [1].
Hoskinson menekankan bahwa integrasi USD1 merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk menarik minat institusi dan pengembang ke Cardano. Ia mencatat bahwa kemitraan semacam ini sangat penting agar blockchain tetap relevan di lanskap kompetitif yang didominasi oleh proyek seperti Ethereum dan Solana. Kehadiran USD1 di Cardano juga dapat menciptakan kasus penggunaan baru untuk aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi), smart contract, dan solusi lintas industri, sehingga meningkatkan interoperabilitas jaringan dan keandalannya secara keseluruhan [2].
Selain USD1, Cardano juga sedang menjajaki kolaborasi dengan Chainlink, penyedia oracle terdesentralisasi terkemuka. Meskipun integrasi ini bisa menjadi kompleks karena "jumlah persyaratan teknis yang sangat banyak" yang diuraikan oleh tim Chainlink, Hoskinson menyatakan bahwa Cardano berkomitmen untuk "menanganinya" dan "mencari solusinya." Ia memuji pendiri Chainlink, Sergey Nazarov, atas kecerdasan strategisnya dan mengakui nilai yang dibawa Chainlink ke ekosistem blockchain melalui kemitraannya dengan institusi seperti U.S. Department of Commerce [1].
Integrasi Chainlink akan memungkinkan Cardano untuk mengakses data makroekonomi dan keuangan yang telah diverifikasi secara on-chain, memperkuat kemampuan data dunia nyata dan memposisikannya sebagai platform yang lebih andal untuk penggunaan perusahaan dan institusi. Hoskinson juga menyebutkan bahwa Cardano sedang dalam tahap awal pembicaraan dengan Aave, protokol peminjaman DeFi terkemuka, sebagai bagian dari strategi pembangunan ekosistem yang lebih luas [2]. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan potensi DeFi Cardano dan memperkuat kepercayaan di antara pengembang serta investor.
Upaya yang sedang berlangsung ini mencerminkan komitmen Cardano untuk tetap kompetitif di ruang blockchain yang bergerak cepat. Dengan meningkatnya minat institusi terhadap DeFi dan aset tokenisasi, platform ini memposisikan diri untuk merebut pangsa pasar yang lebih besar dengan memprioritaskan infrastruktur yang kuat, skalabilitas, dan kemitraan strategis. Perkembangan ini dapat mendorong peningkatan likuiditas, partisipasi staking, dan aktivitas jaringan secara keseluruhan, sehingga semakin memperkuat pertumbuhan jangka panjang Cardano [1].
Sumber: