Pada bulan Agustus, para penambang bitcoin menghasilkan pendapatan mendekati 1,65 miliar dolar, tingkat yang hampir identik dengan bulan Juli. Stabilitas ini mencerminkan ketahanan sektor yang mengesankan, meskipun dalam konteks yang ditandai oleh kenaikan biaya dan tekanan energi. Namun di balik stabilitas yang tampak ini terdapat kerentanan struktural yang menimbulkan pertanyaan: dapatkah model penambangan saat ini benar-benar bertahan dalam jangka panjang?
Sejak akhir Juni 2025, jaringan Bitcoin mengalami peningkatan aktivitas secara bertahap. Pada bulan Agustus, para penambang bitcoin menghasilkan antara 1,633 dan 1,66 miliar dolar, hampir sama dengan jumlah di bulan Juli.
Stabilitas ini menegaskan kekuatan pendapatan mereka, meskipun dalam lingkungan yang masih ditandai oleh persaingan yang kuat dan biaya energi yang tinggi.
Data yang dikumpulkan oleh Newhedge dan The Block menunjukkan bahwa subsidi blok tetap menjadi tulang punggung profitabilitas ini.
Biaya transaksi, meskipun nilainya relatif kecil, sekitar 1,30 dolar per transfer secara rata-rata, semakin penting. Saat ini, biaya tersebut mewakili hampir 1,9% dari total hadiah, dibandingkan kurang dari 1% beberapa bulan lalu.
Kemajuan ini mencerminkan meningkatnya aktivitas di blockchain. Mempool, sebagai indikator kemacetan jaringan, menunjukkan antara 85.000 dan 93.000 transaksi yang tertunda pada akhir Agustus, menandakan adanya kemacetan yang terus-menerus.
Dalam jangka pendek, dinamika ini mendukung pendapatan para penambang. Namun, hal ini juga menyoroti ketergantungan mereka yang kuat pada intensitas pertukaran on-chain, yang sangat terkait dengan siklus pasar dan pergerakan spekulatif yang mendorong ekosistem Bitcoin.
Walaupun bulan Agustus menegaskan kekuatan pendapatan penambangan, sektor ini tetap berada di bawah tekanan. Margin tetap 40 hingga 50% lebih rendah dibandingkan periode sebelum halving April 2024. Tingkat kesulitan jaringan terus meningkat.
Hal ini memaksa penambang yang kurang kompetitif untuk mencari solusi: optimasi energi, penggabungan hashrate, atau relokasi ke wilayah dengan biaya rendah.
Dalam konteks ini, harga bitcoin yang stabil di sekitar 113.000 dolar memberikan sedikit dukungan. Namun, hal ini tidak cukup untuk mengimbangi penurunan profitabilitas struktural akibat halving.
Dengan demikian, para penambang berada dalam situasi yang paradoks: pendapatan mereka tampak stabil di atas kertas namun tetap rapuh menghadapi ketidakpastian pasar dan biaya energi.
Masa depan penambangan bergantung pada tiga hal penting: harga bitcoin, tingkat kesulitan jaringan, dan kerangka regulasi. Selama ketiga parameter ini tetap tidak pasti, profitabilitas sektor ini akan tetap tertekan.
Singkatnya, bulan Agustus menggambarkan ketahanan penambang yang mengesankan, namun juga menyoroti kerentanan mendasar: tanpa dorongan kenaikan harga bitcoin atau kemajuan teknologi besar dalam bidang energi, keberlanjutan model penambangan tetap terancam.