Harga XRP memasuki bulan September di persimpangan jalan, terjebak antara tekanan makroekonomi dan ketidakpastian teknikal. Beige Book dari Federal Reserve menyoroti bagaimana tarif meningkatkan biaya, membebani anggaran rumah tangga, dan memperlambat perekrutan. Tekanan-tekanan ini meningkatkan kemungkinan pemotongan suku bunga akhir bulan ini, sebuah langkah yang dapat memberikan napas baru bagi aset berisiko seperti cryptocurrency. Pada saat yang sama, risiko inflasi yang terkait dengan tarif memperumit situasi, membuat investor harus mempertimbangkan apakah harga XRP siap untuk breakout bullish atau rentan terhadap penurunan lebih lanjut.
Beige Book dari Federal Reserve baru saja melukiskan gambaran yang mengkhawatirkan: tarif meningkatkan biaya, menekan rumah tangga, dan memaksa perusahaan untuk membekukan perekrutan. Dengan pengeluaran konsumen dan lapangan kerja—dua pilar utama ekonomi—dalam tekanan, The Fed kini berada di bawah tekanan besar untuk memangkas suku bunga pada bulan September. Pasar futures sudah memperkirakan kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar 96%.
Bagi harga XRP dan pasar crypto secara umum, ini membuka peluang terjadinya perubahan. Pemotongan suku bunga biasanya melemahkan dolar dan menyuntikkan likuiditas ke aset berisiko. Namun, tarif memperumit situasi karena menambah tekanan inflasi. Tarik-menarik antara ketakutan inflasi dan risiko resesi ini bisa membuat bulan September menjadi sangat volatil.
Melihat grafik harian XRP, token ini telah berkonsolidasi setelah breakout pada bulan Juli ke atas 3.6 USD. Sejak pertengahan Agustus, XRP bergerak turun, stabil di sekitar 2.8 USD. Beberapa pengamatan utama:
Struktur ini menunjukkan XRP sedang bersiap untuk bergerak, dengan pemicu makro bulan September kemungkinan akan menentukan arah breakout.
Jika The Fed memangkas suku bunga pada bulan September seperti yang diharapkan pasar, likuiditas akan kembali dan aset berisiko bisa reli. Untuk harga XRP, pemotongan suku bunga akan melemahkan kekuatan dolar, sehingga crypto bisa menjadi lebih menarik. Ini membuka peluang bagi XRP untuk menguji kembali resistance di 3.1–3.2 USD.
Di sisi lain, jika inflasi akibat tarif memaksa The Fed untuk menahan suku bunga, pasar bisa memburuk dengan cepat. Skenario ini berisiko menyebabkan penurunan di bawah 2.7 USD, menyeret XRP kembali ke zona 2.5 USD.
Pasar crypto semakin bergerak sejalan dengan siklus likuiditas global. Reli harga XRP pada bulan Juli bertepatan dengan meningkatnya spekulasi pelonggaran oleh The Fed. Kini, dengan Beige Book yang mengonfirmasi stagnasi ekonomi, investor mungkin kembali melirik aset digital sebagai lindung nilai terhadap inflasi maupun pasar tenaga kerja yang melemah.
Namun, aspek inflasi yang terkait dengan tarif tidak boleh diabaikan. Jika harga konsumen terus naik meski pertumbuhan lemah, The Fed mungkin akan menunda lebih lama, menciptakan ketidakpastian. Keraguan ini akan membatasi momentum kenaikan XRP.
Jalur harga $XRP di bulan September hampir sepenuhnya bergantung pada keputusan The Fed dan interpretasi pasar terhadap inflasi akibat tarif. Dua skenario menonjol:
Saat ini, bias sedikit condong ke arah bullish mengingat tingginya kemungkinan pemotongan suku bunga pada bulan September. Namun trader harus bersiap menghadapi volatilitas—$XRP berada di titik tekanan di mana berita makro akan menentukan tren berikutnya.