SBI VC Trade, anak perusahaan dari SBI Holdings Jepang, telah mulai menawarkan layanan perdagangan dan kustodian Bitcoin kepada perusahaan DAT Jepang, Convano.
Convano bertujuan untuk memegang 21.000 BTC pada Maret 2027. SBI VC Trade akan mendukung kepemilikan aset kripto korporat. Dukungan ini mencakup opsi perdagangan dan pengaturan terkait pajak.
Pada hari Jumat, SBI VC Trade mengumumkan penyediaan paket layanan “SBIVC for Prime” kepada Convano. Platform untuk klien institusional ini menawarkan spread preferensial khusus untuk transaksi besar dan perdagangan dengan harga yang ditentukan. Selain itu, paket ini mencakup layanan pembebasan pajak korporat untuk aset kripto yang tunduk pada pembatasan transfer lebih dari satu tahun, serta mengurangi biaya staking dari 25% menjadi 10%.
Convano, perusahaan yang terdaftar di Tokyo Exchange Growth, mengoperasikan jaringan layanan kuku FASTNAIL di Jepang, dan saat ini memegang 519,93 BTC. Perusahaan ini bermaksud untuk mengintegrasikan Bitcoin ke dalam struktur manajemen keuangannya.
/【SBI VCトレード×コンヴァノ】ビットコイン取引・保管・運用における連携開始\当社は、東証グロース市場上場でビットコイン保有戦略を進める株式会社コンヴァノと連携し、大口のお客さま向けに特別サービスを提供する「SBIVC for… pic.twitter.com/NGuYUgMATQ
— SBI VC Trade (SBI VCトレード) (@sbivc_official) September 5, 2025
Convano bukanlah klien pertama yang menggunakan paket SBI VC Trade. Perusahaan DAT perwakilan Jepang, MetaPlanet, menandatangani kesepakatan yang sama satu tahun lalu. Kas perusahaan MetaPlanet, yang sebelumnya bergerak di bidang layanan perhotelan, mencapai 20.000 BTC pada hari Senin. Perusahaan tersebut mengatur mobilisasi modal hingga $3,7 miliar melalui rapat pemegang saham luar biasa. Namun, kekhawatiran tentang dilusi saham memengaruhi harga sahamnya. Saham ditutup pada JPY 709 pada hari Jumat.
Inkorporasi portofolio DAT baru-baru ini menjadi berita besar di Jepang. Pada 6 Agustus, platform aset digital AS, Bakkt International, mengakuisisi sekitar 30% saham Hotta Marusho, menjadikan Bakkt sebagai pemegang saham terbesar perusahaan tekstil tersebut. CEO Bakkt, Philip Lord, berencana mengusulkan perubahan nama perusahaan menjadi “Bitcoin Japan Corporation.” Ia akan menyampaikan proposal ini pada rapat pemegang saham luar biasa dari 16 hingga 24 Oktober.
RemixPoint, yang awalnya merupakan perusahaan solusi energi dan TI Jepang, melaporkan pendapatan Q1 FY2026 sekitar $43 juta (JPY 6,5 miliar), meningkat 50,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba operasional naik menjadi sekitar JPY 1,7 miliar, terutama karena kepemilikan kas Bitcoin. Perusahaan juga memulai diskusi tentang layanan listrik untuk operator penambangan, guna memenuhi kebutuhan operasional di penambangan domestik.
Badan Jasa Keuangan Jepang (FSA) mengumumkan pada hari Selasa bahwa regulasi cryptocurrency akan dikonsolidasikan di bawah Financial Instruments and Exchange Act. Perubahan ini menurunkan potensi maksimum pajak atas keuntungan kripto dari 55% menjadi 20%. Hal ini memberikan pedoman yang lebih jelas bagi perusahaan dalam menggunakan aset digital untuk manajemen kas mereka.