Pasar modal Hong Kong tidak pernah kekurangan aset berkualitas. Lebih dari 70% pendapatan perusahaan komponen Indeks Hang Seng berasal dari Tiongkok daratan, mencakup industri pertumbuhan tinggi seperti teknologi, keuangan, konsumsi, dan farmasi. Pada tahun 2022, pasar saham Hong Kong memiliki lebih dari 2.500 perusahaan tercatat dengan total kapitalisasi pasar melebihi 40 triliun dolar Hong Kong, baik dari segi kualitas maupun skala aset menempati posisi terdepan di dunia. Namun, pasar justru menyusut dalam keheningan:
Di mana letak masalahnya?
Likuiditas.
Laporan Bank for International Settlements (BIS) tahun 2023 menunjukkan bahwa meskipun rasio cakupan likuiditas (LCR) dan rasio pendanaan stabil bersih (NSFR) pasar Hong Kong memenuhi persyaratan regulasi, kedalaman pasar dan aktivitas perdagangan jauh lebih rendah dibandingkan pasar keuangan internasional utama. Tanpa likuiditas, tidak ada mekanisme penemuan harga yang efektif; tanpa pembelian berkelanjutan, aset sebaik apa pun sulit untuk direalisasikan nilainya.
Pemerintah Hong Kong sebenarnya telah bertindak. Sejak tahun 2022, Hong Kong Monetary Authority dan Securities and Futures Commission bersama-sama meluncurkan berbagai kebijakan inovatif:
Sebenarnya, Hong Kong telah melampaui Singapura dan Dubai dalam inovasi regulasi keuangan digital, hanya kalah dari Uni Eropa. Namun, sistem-sistem ini hanyalah "saluran air", bukan "sumber air". Menurut survei pasar Hong Kong Exchange tahun 2023, lebih dari 60% investor institusi percaya bahwa Hong Kong kekurangan mekanisme efektif untuk mengubah kebijakan inovatif menjadi likuiditas pasar.
Pasar keuangan Hong Kong membutuhkan mesin baru yang benar-benar dapat menggabungkan dana, aset, dan arus lalu lintas.
Dalam keuangan tradisional, broker, bursa, dan market maker memiliki peran masing-masing. Namun di era RWA (Real World Assets), peran-peran ini jauh dari cukup.
Inti dari RWA adalah memetakan aset dunia nyata—saham, obligasi, properti, komoditas besar—menjadi hak digital yang dapat diperdagangkan melalui teknologi blockchain. PwC memperkirakan, skala pasar global RWA akan mencapai 16 triliun dolar AS pada tahun 2027, dengan Asia Pasifik menyumbang lebih dari 35%.
Ini tidak hanya membutuhkan tempat perdagangan, tetapi juga organisator baru yang dapat menghubungkan sisi aset, dana, dan arus lalu lintas.
Peran ini adalah broker RWA (XBrokers).
XBrokers adalah organisator likuiditas baru seperti ini:
Mengapa?
RWA sendiri bukanlah segalanya, aset on-chain hanyalah langkah pertama. Untuk benar-benar melepaskan likuiditas, dibutuhkan peran kunci: broker RWA (XBrokers), karena inti dari RWA adalah memetakan aset dunia nyata ke blockchain. Ini tidak hanya membutuhkan tempat pencocokan perdagangan, tetapi juga peran baru yang dapat mengintegrasikan sisi aset (perusahaan tercatat), sisi dana (ritel/institusi), dan sisi arus lalu lintas (komunitas), dan XBrokers lahir untuk tujuan ini.
Selama ini, RWA dianggap sebagai jalur paling imajinatif di blockchain, namun selalu terjebak dalam dilema "punya aset tapi tidak ada likuiditas, punya teknologi tapi tidak ada pasar". Munculnya XBrokers akan sepenuhnya mengubah situasi ini. Ini bukan sekadar penambahan institusi, melainkan rekonstruksi mekanisme dan kebangkitan likuiditas. Karena struktur keuangan tradisional tidak lagi mampu mengaktifkan valuasi saham Hong Kong, dan kombinasi RWA (Real World Assets) dengan XBrokers baru adalah terobosan. Ketika RWA dan XBrokers digabungkan, terbentuklah kemungkinan baru: menggunakan dana yang lebih kecil untuk menggerakkan likuiditas yang lebih besar.
Ini bukan hanya alat keuangan baru, melainkan revolusi likuiditas, yang berarti:
Ini bukan futurisme kosong, melainkan kenyataan yang sedang terjadi. Desain sistem pemerintah Hong Kong, eksplorasi percontohan pasar, dan model inovatif JU.COM, secara bertahap membentuk jalur yang jelas. Broker RWA adalah bagian kunci dalam membangun ekosistem keuangan baru Hong Kong.
Hong Kong membutuhkan narasi baru.
Dulu, Hong Kong dikenal sebagai "Pusat Keuangan Internasional Asia"; di masa depan, ia akan memiliki label baru: pusat likuiditas global yang didorong oleh RWA. Hong Kong membutuhkan revolusi likuiditas.
Inti dari revolusi ini bukan lagi meniru Wall Street, melainkan membangun mekanisme keuangan milik Hong Kong sendiri melalui kombinasi dengan model XBrokers yang diajukan oleh JU.COM.
Ketika RWA dan XBrokers mendorong bersama, tidak hanya membawa inovasi teknologi, tetapi juga inovasi sistem dan struktur pasar. Hong Kong tidak lagi menjadi pelengkap Wall Street, melainkan pencipta tatanan likuiditas global yang baru.
Kemunculan broker RWA adalah katalisator untuk semua ini.
RWA adalah masa depan, XBrokers adalah mesinnya, Hong Kong akan menjadi titik awalnya.
Sumber data: Hong Kong Monetary Authority, Hong Kong Exchange, IMF, BIS, KPMG, PwC, laporan riset Morgan Stanley
Catatan: Artikel ini ditulis berdasarkan dokumen kebijakan publik, data pasar, dan praktik inovatif, bertujuan untuk mendorong diskusi industri dan pembangunan konsensus. Silakan bebas untuk menerbitkan ulang, mengutip, dan menanggapi