Kementerian Dalam Negeri UEA (MOI) berpartisipasi dalam lokakarya International Cryptocurrency Security Action Week di Singapura.
UEA bergabung dengan lembaga penegak hukum global untuk mengatasi tantangan kejahatan terkait cryptocurrency. Acara ini diselenggarakan oleh Secure Communities Forum bersama Mastercard.
Lokakarya ini mempertemukan ratusan ahli dari penegak hukum dan profesional keamanan untuk berbagi metode canggih dalam melacak penipuan cryptocurrency dan memerangi pencucian uang.
Peserta termasuk perwakilan dari United Nations Office on Drugs and Crime, INTERPOL, US Internal Revenue Service, Royal Malaysian Police, dan perusahaan teknologi terkemuka di seluruh dunia.
Sesi-sesi memberikan pelatihan praktis tentang investigasi aktivitas dark web dan menghubungkan lembaga penegak hukum dengan bursa cryptocurrency serta perusahaan analitik.
Model kerja sama publik-swasta ini bertujuan menciptakan respons yang lebih efektif terhadap pola kejahatan kripto yang terus berubah di tiga bidang fokus.
Ini termasuk investigasi kejahatan cryptocurrency menggunakan metode pelacakan canggih, memperkuat kerja sama antara lembaga dan bursa, serta memberikan wawasan tentang aset digital dan risiko yang muncul.
Langkah terbaru UEA telah memposisikannya sebagai yurisdiksi ramah kripto melalui kerangka regulasi yang jelas yang ditetapkan oleh VARA dan keterlibatan proaktif penegak hukum dengan mitra internasional.
UEA mempercepat adopsi kripto di berbagai sektor.
Bank Sentral UEA berencana meluncurkan Digital Dirham antara Oktober dan Desember 2025, setelah dokumentasi teknis komprehensif dirilis pada Juli. CBDC ini akan tersedia dalam format grosir dan ritel serta memiliki status alat pembayaran yang sah sepenuhnya.
Dubai memimpin tokenisasi real estat yang didukung pemerintah melalui platform Prypco Mint, yang dikembangkan bersama VARA dan Bank Sentral UEA. Dibangun di atas XRP Ledger, platform ini memungkinkan kepemilikan fraksional mulai dari AED 2.000 dan menargetkan tokenisasi hingga $16 miliar nilai real estat Dubai pada tahun 2033. Penjualan properti tokenisasi pertama menarik 224 investor, 70% di antaranya baru pertama kali memasuki pasar real estat Dubai.
Emirates Airlines akan mulai menerima pembayaran cryptocurrency melalui kemitraannya dengan Crypto.com pada tahun 2026, memungkinkan penumpang membayar penerbangan menggunakan Bitcoin, Ethereum, dan stablecoin.