Tujuh proposal DAO utama muncul selama minggu yang penuh gejolak, termasuk pergeseran tata kelola Scroll dan perselisihan ticker USDH di Hyperliquid. Langkah strategis dari Ronin dan dYdX juga turut berkontribusi pada proposal-proposal signifikan ini.
Keputusan-keputusan ini berdampak pada ekosistem masing-masing dan dapat secara langsung memengaruhi para investor.
Selama tujuh hari terakhir, proposal dan perdebatan utama di berbagai DAO besar telah melukiskan gambaran volatil tentang tata kelola on-chain. Mulai dari proyek Layer-2 (L2) yang menangguhkan operasi DAO-nya hingga pemungutan suara penting yang menentukan masa depan stablecoin dan tren buyback yang sedang dipertimbangkan oleh beberapa protokol, pasar DAO kini lebih panas dari sebelumnya.
Salah satu pengumuman paling mengejutkan datang dari Scroll, yang mengungkapkan akan menangguhkan DAO-nya dan beralih ke model yang lebih terpusat. Langkah ini menimbulkan pertanyaan besar tentang keseimbangan antara kecepatan pengembangan dan filosofi desentralisasi. Di era di mana jaringan L2 sangat kompetitif, Scroll yang “mengambil kendali” dapat memungkinkan peningkatan yang lebih cepat — namun juga memicu kekhawatiran komunitas terkait transparansi dan partisipasi pengguna.
Fokus utama kedua adalah pemungutan suara validator di Hyperliquid (HYPE) untuk menentukan kepemilikan ticker USDH — salah satu stablecoin paling likuid di platform tersebut. Jika kendali jatuh ke tangan kelompok tertentu, hal ini dapat secara langsung memengaruhi strategi pengembangan stablecoin dan biaya perdagangan. Pertarungan ini dapat membentuk ulang aliran modal di Hyperliquid dan memengaruhi ekosistem DeFi yang lebih luas.