Presiden Donald Trump telah memperbarui upayanya untuk memberhentikan Gubernur Federal Reserve Lisa Cook hanya beberapa hari sebelum bank sentral diperkirakan akan melakukan pemotongan suku bunga pertamanya dalam hampir satu tahun. Kasus ini telah berubah menjadi pertempuran hukum kontroversial yang kini tumpang tindih dengan salah satu keputusan kebijakan paling signifikan dalam ekonomi AS. Sementara pemerintahan terus melanjutkan bandingnya, bukti baru muncul yang melemahkan klaimnya dan meningkatkan taruhan politik serta finansialnya.
Presiden Donald Trump mencoba untuk memberhentikan Cook pada akhir Agustus, dengan alasan dugaan pelanggaran terkait dokumen hipotek. Tim hukumnya berargumen bahwa undang-undang yang memberikan kekuasaan pemberhentian "dengan alasan" memberikan diskresi luas kepada Gedung Putih dan melindungi keputusan semacam itu dari tinjauan yudisial.
Namun, pengadilan distrik mengeluarkan perintah penahanan awal bulan ini, mencegah pemberhentian Cook sambil menunggu tinjauan lebih lanjut. Akibatnya, Departemen Kehakiman mengajukan banding, menegaskan bahwa kewenangan presiden harus diutamakan daripada interpretasi yudisial.
Namun demikian, Cook mengkritik alasan di balik pemecatannya, dengan berargumen bahwa hak-haknya telah dilanggar dan tuduhan tersebut tidak berdasar. Secara khusus, kasusnya kini menjadi lebih dari sekadar pembelaan pribadi. Ini telah menjadi konfrontasi yang lebih luas mengenai batas-batas kewenangan presiden dan otonomi Fed, sebuah lembaga yang dimaksudkan untuk bebas dari pengaruh politik.
Kontroversi semakin dalam setelah dokumen baru muncul yang tampaknya bertentangan dengan tuduhan terhadap Cook. Ringkasan pinjaman tahun 2021 menunjukkan properti miliknya di Atlanta terdaftar sebagai rumah kedua, sesuai dengan pengungkapannya.
Catatan ini melemahkan klaim pemerintahan tentang pemalsuan dan menambah kekuatan pada pembelaannya. Ini juga menunjukkan bahwa kasus hukum presiden mungkin tidak sekuat yang terlihat pada awalnya.
Dampaknya melampaui ruang sidang. Kasus ini memicu kekhawatiran pasar atas pengaruh politik di Fed. Investor khawatir bahwa upaya untuk menantang independensi lembaga tersebut dapat mengganggu pasar global dan mengikis kepercayaan pada dolar.
Sengketa ini terjadi saat Federal Reserve bersiap untuk memangkas suku bunga minggu ini. Pasar berjangka CME secara besar-besaran memperkirakan penurunan sebesar 25 basis poin, sehingga suku bunga berada pada kisaran 4,0% hingga 4,25%.
Para analis menekankan bahwa meskipun pemotongan moderat hampir pasti terjadi, prospek pelonggaran tambahan tetap tidak jelas. Selain itu, perhatian kini beralih ke perencanaan suksesi, dengan eksekutif BlackRock Rick Rieder muncul sebagai kandidat utama untuk menjadi ketua Fed setelah masa jabatan Jerome Powell berakhir Mei mendatang.