Ethereum Foundation ingin memanfaatkan adopsi kecerdasan buatan yang semakin berkembang dengan membentuk tim khusus baru.
Inisiatif Ethereum Foundation yang berfokus pada kecerdasan buatan akan berada di bawah Tim dAI, sebuah kelompok pengembang dan ahli AI yang dipimpin oleh pengembang inti Davide Crapis.
Fokus utama Tim dAI adalah mempercepat ekonomi kecerdasan buatan dan mesin di Ethereum, demikian diumumkan Crapis pada hari Senin. Crapis menyatakan dalam postingan X bahwa Tim dAI akan menyoroti Ethereum sebagai jaringan blockchain untuk ekonomi AI terdesentralisasi.
Selain tumpukan AI terdesentralisasi, Tim dAI juga berfokus pada ekosistem agentic, dengan tujuan memungkinkan agen AI yang tidak bergantung pada perantara.
“Kami percaya Ethereum bisa sama bergunanya bagi pengembang AI saat ini seperti halnya untuk masa depan fiksi ilmiah. Itulah sebabnya kami akan bekerja sama dengan proyek-proyek ekosistem untuk mempercepat kemajuan dan mendorong batas penelitian serta inovasi di persimpangan AI dan blockchain. Menghubungkan dua komunitas yang terlalu sering bekerja secara paralel,” ujar Crapis.
Peluncuran Tim dAI menambah langkah terbaru dari EF saat organisasi nirlaba yang berbasis di Swiss ini terus mendukung pertumbuhan jaringan Ethereum (ETH).
Dengan dukungan utama untuk pelaku ekosistem seperti peneliti dan pengembang, langkah terbaru Ethereum Foundation ini menambah pencapaian seperti mendukung peralihan Ethereum dari jaringan proof-of-work ke proof-of-stake. EF juga membantu membentuk platform blockchain altcoin teratas ini melalui inisiatif seperti zero-knowledge proofs, layer-2 scaling, dan berbagai peningkatan lainnya.
Sebagai bagian dari dukungan untuk adopsi blockchain, EF merestrukturisasi kepemimpinannya pada bulan Juni dan mengumumkan jeda untuk hibah terbuka guna merampingkan program dukungannya. Pencapaian lainnya termasuk pembaruan pada roadmap privasi foundation, yang menguraikan rebranding untuk membawa fokus baru pada perlindungan pengguna.
Tim dAI akan “terutama berfokus pada membuka use case AI, dan memanfaatkan AI untuk meningkatkan UX, devx, serta keamanan pada langkah berikutnya,” tambah Crapis melalui X.