Jinse Finance melaporkan bahwa survei Manajer Dana Global Bank of America untuk bulan September menunjukkan bahwa pound sterling dianggap sebagai mata uang dengan valuasi tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil survei menunjukkan bahwa saat ini 12% investor (proporsi bersih) menganggap pound sterling dinilai terlalu tinggi, sementara sebulan lalu data ini menunjukkan 3% investor bersih menganggap pound sterling dinilai terlalu rendah, sehingga terjadi pembalikan ekspektasi valuasi yang signifikan. Ini berarti tingkat overvaluasi pound sterling saat ini telah mencapai puncaknya sejak Desember 2015. Data dari London Stock Exchange Group (LSEG) menunjukkan bahwa hingga bulan ini (periode statistik survei terkait), nilai tukar pound sterling terhadap dolar AS telah naik sekitar 1%; sejak awal tahun, kenaikan kumulatif pound sterling terhadap dolar AS bahkan mencapai 9%.