Sementara bitcoin sedang mengalami fase konsolidasi di sekitar 110.000 dolar, euforia yang mendominasi bertabrakan dengan sinyal kehati-hatian. Analis percaya bahwa lintasan menuju ATH baru tidak akan berjalan secara linear. Koreksi, volatilitas, dan ketidakpastian regulasi dapat menandai jalannya. Di pasar yang didominasi oleh optimisme, beberapa pihak mengingatkan bahwa puncak harus diraih, dan penurunan adalah bagian dari perjalanan.
Baca kami di Google News
Ringkasan
- Bitcoin bertahan di sekitar $110.000, namun jalur menuju ATH baru tampak lebih volatil dari yang diperkirakan.
- Analis Jordi Visser membandingkan perilaku BTC dengan Nvidia, menyoroti koreksi serupa yang perlu diantisipasi.
- Sejak 2022, Nvidia telah mengalami lima penurunan lebih dari 20% sebelum mencapai puncaknya, dinamika yang mungkin akan diikuti bitcoin.
- Koreksi-koreksi ini tidak mempertanyakan tren naik, melainkan mencerminkan fase konsolidasi alami.
Koreksi yang Diperlukan dalam Lintasan Naik
Sementara zona 110.000 dolar menjadi ambang kunci, Jordi Visser, investor dan analis pasar, menyatakan dalam sebuah posting di platform sosial X: “bitcoin akan melakukan persis seperti Nvidia”.
Jordi Visser ( @jvisserlabs ) bergabung minggu ini untuk membahas prospek bitcoin untuk sisa tahun ini, pemotongan suku bunga, cara mengevaluasi percepatan AI, kesepakatan $100 billion Nvidia dengan OpenAI, dan metrik apa yang harus diperhatikan investor. @JohnPompliano melakukan pekerjaan hebat menggantikan… pic.twitter.com/ihbJV8JR8m
— Anthony Pompliano 🌪 (@APompliano) 27 September 2025
Ia menyoroti bahwa meskipun valuasi Nvidia meledak, kini menjadi perusahaan publik pertama di dunia yang mencapai 4 trillion dolar, perjalanan sahamnya jauh dari linear.
“Selama periode ini, Anda mengalami lima koreksi 20% atau lebih di Nvidia sebelum kembali ke puncak historisnya. Bitcoin akan melakukan hal yang sama.” Bagi Visser, bitcoin kini menjadi bagian dari apa yang ia sebut “AI trade”, strategi investasi yang berfokus pada aset yang terekspos pada kebangkitan kecerdasan buatan.
Perbandingan ini didasarkan pada dinamika umum antara kedua aset, yang menurut Visser bersifat struktural, bukan siklus. Berikut poin utama analisisnya:
- Bitcoin, seperti Nvidia, didorong oleh revolusi AI: keduanya menarik investor yang ingin memposisikan diri pada transformasi teknologi besar yang akan datang;
- Koreksi adalah bagian integral dari siklus bull: lima penurunan besar lebih dari 20% telah mewarnai kenaikan Nvidia sejak 2022, tanpa mempertanyakan tren naiknya;
- Bitcoin akan mengalami penurunan serupa sebelum mencapai all-time high baru, menurut Visser. Ia secara khusus mengantisipasi pergerakan seperti itu selama kuartal keempat, periode yang biasanya menguntungkan untuk kripto;
- Paralel ini bukan kebetulan: Nvidia telah menjadi simbol transformasi digital industri, sementara BTC dapat mewakili store of value era digital.
Pembacaan ini menunjukkan bahwa fase koreksi mendatang tidak boleh diartikan sebagai sinyal pembalikan pasar, melainkan sebagai langkah logis dalam siklus bull secara umum.
Inersia Regulasi dan Keraguan tentang Katalis Masa Depan
Selain prediksi koreksi teknikal, analis lain mempertanyakan stagnasi harga bitcoin saat ini, yang tetap di sekitar 110.000 dolar, sekitar 11% di bawah all-time high yang ditetapkan sedikit di atas 123.000 dolar.
Inersia relatif ini kontras dengan dinamika yang diamati di pasar lain, di mana emas dan beberapa indeks saham telah mencatatkan rekor baru. Kontras seperti ini memicu perdebatan di antara investor: apakah koreksi terbaru bitcoin menandakan pembalikan tren yang bertahan lama, atau hanya jeda sebelum lonjakan baru ke 140.000 dolar, target yang diantisipasi beberapa pengamat pada akhir tahun?
Salah satu penjelasan yang sering disorot untuk situasi ini adalah tidak adanya komitmen strategis dari Amerika Serikat. Beberapa analis telah memperkirakan bahwa pemerintah AS mungkin akan memulai program pembelian BTC untuk membangun cadangan strategis nasional.
Hipotesis ini, yang bisa menjadi katalis pasar yang kuat, belum terwujud. Sementara itu, ketidakpastian regulasi dan kehati-hatian investor institusi besar terus membebani sentimen secara keseluruhan. Bagi sebagian orang, optimisme seputar BTC dianggap prematur selama hambatan struktural ini masih ada.
Dalam jangka menengah, situasi ini membuka jalan bagi beberapa skenario yang berbeda. Di satu sisi, jika ketidakpastian saat ini menghilang, misalnya melalui kejelasan regulasi atau adopsi kebijakan pembelian oleh negara besar, BTC dapat dengan cepat melanjutkan kenaikannya. Di sisi lain, kurangnya katalis dapat memperpanjang konsolidasi atau bahkan memicu koreksi yang lebih tajam menuju 60.000 dolar, seperti yang dikhawatirkan beberapa pelaku pasar.