Trader veteran Peter Brandt sekali lagi mengeluarkan peringatan untuk XRP, menyoroti bahwa aset ini mungkin sedang membentuk pola teknikal descending triangle. Menurut analis tersebut, harga token memiliki target menengah sekitar $2,68, namun jika support ini hilang, XRP bisa turun lebih jauh, mencapai wilayah $2,22.
Brandt mengamati grafik mingguan XRP dan mencatat adanya divergensi bearish pada RSI, sebuah sinyal yang secara historis mendahului pergerakan harga yang melemah. Bagi para trader yang menunggu definisi tren yang jelas, formasi teknikal ini memperkuat sikap hati-hati dan mengindikasikan bahwa aset ini mungkin menghadapi resistensi untuk melanjutkan momentum kenaikannya.
Data on-chain memperkuat pandangan pesimistis ini. Informasi dari Glassnode mengungkapkan bahwa lebih dari 320 juta XRP telah dipindahkan ke bursa hanya dalam seminggu terakhir. Ini membawa total volume yang tersimpan di platform-platform tersebut menjadi lebih dari 3,8 miliar, yang kemungkinan akan menambah tekanan pada harga, karena meningkatkan potensi suplai yang tersedia untuk dijual.
Selain itu, permintaan dari whales, pemegang besar cryptocurrency, tidak sejalan dengan pergerakan ini. Menurut data, investor institusional ini tampaknya mulai mundur, sementara trader jangka pendek menjaga likuiditas pasar. Ketidakseimbangan ini dapat meningkatkan tekanan jual jika sentimen bearish semakin kuat.
Faktor lain yang memperburuk situasi adalah peningkatan likuidasi. Dalam 24 jam terakhir, trader yang menggunakan leverage kehilangan sekitar $23 juta, di mana $21 juta berasal dari posisi long. Dinamika ini menciptakan efek yang dikenal sebagai "long squeeze", ketika likuidasi paksa posisi long mempercepat aksi jual di pasar.
Dengan elemen teknikal dan on-chain yang saling mendukung ini, XRP menghadapi momen yang menentukan, dan para analis memantau dengan cermat apakah harga dapat bertahan di atas level kritis yang disorot oleh Peter Brandt.