Bab Selanjutnya Tether: Dari Penerbitan Offshore Menuju Ambisi Infrastruktur Kepatuhan Global

Penulis Asli: Tanay Ved

Penerjemah Asli: AididiaoJP, Foresight News

Poin-Poin Kunci:

• Tether tetap menjadi pemimpin global stablecoin, menyediakan saluran akses dolar di pasar berkembang dan mendorong permintaan pasar terhadap obligasi pemerintah AS melalui cadangannya.
• Seiring regulasi baru dan dinamika persaingan membentuk ulang pasar stablecoin, serta munculnya diferensiasi dalam hal kepatuhan dan distribusi hasil, dominasi USDT mulai menurun.
• Peran Ethereum dan Tron dalam aktivitas USDT terus berkembang, dengan Tron tetap unggul di bidang pembayaran frekuensi tinggi dan biaya rendah, sementara penurunan biaya di Ethereum dan peningkatan likuiditas mendorong aplikasi ritel dan penyelesaian yang lebih luas.
• Saluran baru membawa peluang pertumbuhan baru, USDT 0 dan jaringan yang berfokus pada stablecoin (seperti Plasma) memperluas distribusi Tether ke lebih banyak jaringan dan use case (seperti pembayaran).

Pendahuluan

USDT dari Tether tidak diragukan lagi adalah pemimpin stablecoin global saat ini, menguasai sekitar 60% dari pasar senilai sekitar 300 miliar dolar. USDT yang dulunya terutama merupakan alat perdagangan, kini maknanya telah melampaui pasar kripto, menjadi saluran utama bagi ekonomi berkembang untuk mengakses dolar, dan memiliki signifikansi geopolitik yang semakin besar di pasar domestik AS. Sementara itu, Tether telah menjadi salah satu perusahaan paling menguntungkan di industri ini, dengan laba kuartalan mencapai miliaran dolar, dan sedang melakukan pendanaan sebesar 20 miliar dolar, yang dapat menjadikannya salah satu perusahaan swasta paling bernilai di dunia.

Namun, regulasi dan persaingan yang semakin ketat membentuk ulang lanskap stablecoin, dan babak berikutnya bagi Tether akan bergantung pada kemampuannya mempertahankan efek jaringannya dan memperpanjang dominasinya dalam jangka panjang. Berdasarkan pengamatan kami baru-baru ini terhadap dinamika stablecoin pasca RUU GENIUS, kami meninjau posisi pasar Tether, karena ia menyeimbangkan dominasi saat ini dengan masa depan yang semakin kompetitif. Kami mengeksplorasi bagaimana pangsa pasar USDT berevolusi, bagaimana aktivitasnya berbeda di berbagai blockchain, dan bagaimana saluran baru akan membentuk perannya dalam fase pertumbuhan stablecoin berikutnya.

Posisi Pasar dan Signifikansi Tether

USDT dari Tether memiliki sirkulasi sebesar 178 miliar dolar, menjadikannya stablecoin terbesar dengan keunggulan yang jelas (sekitar 2,4 kali lebih besar dari USDC milik Circle, dan sekitar 3,6 kali lebih besar dari gabungan semua stablecoin lainnya). Skala dan likuiditasnya menjadikannya alat penting untuk melindungi tabungan, menyediakan stabilitas ekonomi, dan memfasilitasi transaksi, terutama di wilayah dengan infrastruktur perbankan terbatas atau negara dengan tingkat inflasi mata uang lokal di atas 5%.

Sumber: Coin Metrics Network Data Pro

Selain dolar AS, Tether juga menyediakan eksposur emas ter-tokenisasi melalui XAUt, yang kapitalisasi pasarnya telah tumbuh menjadi lebih dari 1,4 miliar dolar seiring meningkatnya permintaan akan penyimpanan nilai alternatif. Tether tampaknya memperluas strategi ganda ini, bekerja sama dengan Antalpha Platform untuk pendanaan sebesar 200 juta dolar, yang akan digunakan untuk mendirikan perbendaharaan aset digital yang akan mengakuisisi token XAUt milik Tether. Dengan investasi lebih lanjut di bitcoin dan penambangan emas, Tether bergerak menuju penggabungan berbagai bentuk penyimpanan nilai.

Pangsa Pasar dan Tekanan Pertumbuhan

Keunggulan sebagai pelopor dan likuiditas mendalam di bursa memberikan USDT efek jaringan yang kuat. Pada tahap awal industri ini, pangsa pasar USDT pernah melebihi 80%, namun kebangkitan USDC dan BUSD menurunkan dominasinya menjadi mendekati 50%. Krisis Silicon Valley Bank (SVB) pada tahun 2023 dengan cepat membalikkan tren ini, dengan modal keluar dari penerbit pesaing. Namun sejak 2024, dan dengan mendekatnya pengesahan RUU GENIUS pada 2025, pangsa USDT kembali menunjukkan tanda-tanda tertekan.

Sumber: Coin Metrics Network Data Pro

USDC milik Circle secara bertahap mendapatkan kembali pijakan berkat momentum regulasi domestik, sementara stablecoin "lainnya", terutama alternatif berbunga seperti USDe milik Ethena, USDS milik Sky, dan dana pasar uang ter-tokenisasi, mulai memenangkan pangsa pasar. Saat ini pasar tampaknya berada dalam masa transisi, USDT tetap unggul dalam likuiditas dan adopsi, namun menghadapi persaingan yang semakin ketat dari jaringan pembayaran yang sudah ada dan alternatif yang mendistribusikan hasil.

Profitabilitas dan Jalan Menuju Kepatuhan

Meski persaingan semakin ketat, Tether tetap menjadi penerbit stablecoin paling menguntungkan, dengan laba bersih 4,9 miliar dolar pada kuartal kedua 2025. Ini berkat cadangan obligasi pemerintah AS sebesar 127 miliar dolar, menjadikannya salah satu pemegang utang pemerintah AS terbesar di dunia. Namun, Tether tetap merupakan penerbit lepas pantai yang berbasis di El Salvador, dengan sebagian cadangannya terdiri dari aset tidak patuh, seperti logam mulia, bitcoin, dan pinjaman dengan jaminan. Untuk mengatasi masalah ini, Tether berencana meluncurkan USAT, stablecoin yang sepenuhnya patuh dan berbasis di AS, guna memperkuat strategi pertumbuhan domestik dan perannya dalam permintaan utang AS.

Sumber: Tether Transparency (Laporan verifikasi per 30 Juni)

Bagaimana USDT Bergerak di Berbagai Blockchain

Setelah menegaskan posisi pasar Tether sebagai penerbit, memahami bagaimana USDT bergerak di berbagai blockchain, serta saluran yang mendukung transfer dan penyelesaiannya, menjadi sangat penting. Cara sirkulasi USDT dibentuk oleh kemampuan masing-masing jaringan, dan memengaruhi jenis aktivitas dan basis pengguna yang dominan di setiap chain. Penggunaan USDT mencerminkan berbagai jenis aktivitas, dengan sebagian besar penerbitan terkonsentrasi di Ethereum dan Tron.

Tron secara historis merupakan titik akses utama bagi pengguna di pasar berkembang, disukai karena biaya rendah dan penyelesaian cepat. Pada 2025, volume transaksi harian rata-rata di Tron melebihi 2,3 juta, menjadikannya jaringan dengan tingkat retensi pengguna yang sangat tinggi untuk transfer USDT, mendukung aktivitas pembayaran kecil yang berkelanjutan dan berkecepatan tinggi. Pola ini konsisten dengan penggunaannya di bidang pembayaran ritel dan remitansi, di mana efisiensi biaya dan aksesibilitas sangat penting.

Sumber: Coin Metrics Network Data Pro

Sebaliknya, Ethereum secara tradisional menangani transfer bernilai besar dengan frekuensi rendah, mencerminkan perannya sebagai pusat penyelesaian dan likuiditas untuk aktivitas DeFi dan institusi. Namun, dinamika ini mulai berubah.

Setelah upgrade Dencun dan Pectra, biaya transaksi rata-rata di Ethereum turun di bawah 1 dolar, memungkinkan peningkatan frekuensi transfer kecil. Nilai transfer median di Ethereum turun dari lebih dari 1.000 dolar pada 2023 menjadi sekitar 240 dolar pada pertengahan 2025, sementara nilai median di Tron justru meningkat. Dinamika ini membuat Ethereum semakin mendekati jenis aktivitas yang sebelumnya hanya dimiliki Tron.

Sumber: Coin Metrics Network Data Pro

Perubahan perilaku ini juga terjadi bersamaan dengan redistribusi suplai. Pada Agustus 2025, suplai USDT di Ethereum (96 miliar dolar) melampaui suplai di Tron (78 miliar dolar), menunjukkan bahwa biaya yang lebih rendah dan likuiditas yang lebih dalam mulai menarik aktivitas kembali ke Ethereum.

Sumber: Coin Metrics Network Data Pro (USDT di Ethereum, USDT di Tron)

Tren ini juga terlihat dalam komposisi pembayaran USDT lintas blockchain. Di Tron, dengan meningkatnya arus transaksi skala menengah, kesenjangan antara pembayaran ritel dan transfer menengah telah menyempit. Di Ethereum, sejak 2024, jumlah pembayaran ritel (<100 dolar) dan menengah (1 ribu - 10 ribu dolar) meningkat tajam, sementara transfer besar (100 ribu - 1 juta dolar) tetap stabil. Ini menunjukkan bahwa seiring jaringan menjadi lebih mudah diakses, penggunaan USDT semakin beragam ke aktivitas skala kecil.

Memperluas Dominasi USDT Melalui Saluran Baru

Evolusi USDT di chain seperti Tron dan Ethereum menyoroti bagaimana kecepatan penyelesaian, biaya, dan likuiditas membentuk perilaku pengguna. Ke depan, Tether secara strategis memperluas jangkauannya melalui saluran distribusi baru dan lapisan penyelesaian.

Misalnya, USDT 0 yang diluncurkan berdasarkan standar token homogen lintas chain (OFT) LayerZero, memungkinkan transfer lintas chain tanpa hambatan dengan mengunci USDT di Ethereum dan mencetak token setara di chain tujuan, serta mempertahankan dukungan 1:1.

Sumber: Coin Metrics ATLAS

Setelah peluncuran Plasma pada 25 September (sebuah blockchain Layer-1 yang dioptimalkan untuk stablecoin), suplai USDT yang terkunci di kontrak USDT 0 Ethereum melonjak dari 2,8 miliar dolar menjadi 7,7 miliar dolar. Dengan transfer USDT tanpa biaya, stablecoin sebagai biaya bahan bakar, dan desain throughput tinggi, Plasma dengan cepat menarik lebih dari 6 miliar dolar suplai USDT 0, dan kini stabil di sekitar 4,2 miliar dolar.

Meski keberlanjutan jangka panjangnya akan bergantung pada adopsi use case pembayaran dan tabungan, Plasma mewakili jenis saluran pelengkap USDT yang baru, mirip dengan bagaimana Tron dan Ethereum saat ini melayani aktivitas yang berbeda. USDT 0 dan Plasma bersama-sama menunjukkan bagaimana Tether memperluas distribusinya ke kumpulan jaringan yang lebih luas, yang dapat mendukung berbagai kebutuhan mulai dari penyelesaian bernilai tinggi hingga pembayaran, DeFi, dan aktivitas ritel.

Kesimpulan

Seiring stablecoin menjadi infrastruktur pembayaran global, babak berikutnya bagi Tether akan berlangsung di tengah persaingan yang semakin ketat dan regulasi yang semakin jelas. Kemampuannya mempertahankan dominasi akan bergantung pada kemampuannya bertransformasi dari penerbit lepas pantai menjadi penyedia infrastruktur multi-chain yang patuh, tanpa mengorbankan keunggulan inti dalam likuiditas dan distribusi. Munculnya USDT lintas chain dan jaringan yang berfokus pada stablecoin seperti Plasma menandakan masa depan penyelesaian dan pembayaran yang lebih beragam. Apakah Tether dapat memperluas efek jaringannya, atau kehilangan posisi di hadapan pesaing, pada akhirnya akan menentukan evolusi tahap berikutnya industri ini.