ChainCatcher melaporkan, menurut Jinse Finance, Dubai baru-baru ini meluncurkan rencana reformasi menyeluruh di sektor keuangan, dengan tujuan mendorong dirinya masuk ke dalam tiga pusat keuangan terbesar di dunia.
Kantor Media Pemerintah Dubai menyatakan bahwa di bawah kerangka kerja "Strategi Industri Keuangan Dubai" yang baru, aset virtual, pasar modal, dan teknologi keuangan akan menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi Dubai di masa depan. Berdasarkan rencana pemerintah Dubai, Dubai akan memanfaatkan rencana reformasi sektor keuangan ini untuk mempercepat peningkatan infrastruktur aset digital yang telah memiliki keunggulan awal, serta mendorong transformasi layanan keuangan tradisional menuju layanan keuangan digital. Industri aset virtual didirikan tiga tahun lalu berdasarkan Undang-Undang Aset Virtual Uni Emirat Arab, dan saat ini kontribusinya terhadap PDB sekitar 0,5%, yaitu sebesar 2,2 miliar dirham (sekitar 600 juta dolar AS). Seiring dengan semakin besarnya ekosistem aset virtual, Dubai menargetkan peningkatan kontribusi ini menjadi sekitar 3%, yaitu 13 miliar dirham (sekitar 3,5 miliar dolar AS).