Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan bahwa pemotongan suku bunga lebih lanjut kemungkinan akan dilakukan, seiring melemahnya pasar tenaga kerja
Fed kemungkinan akan kembali memangkas suku bunga, karena pasar tenaga kerja yang lemah menunjukkan tanda-tanda kekhawatiran. Pada hari Selasa, 14 Oktober, Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara di National Association for Business Economics mengenai prospek ekonomi dan kebijakan moneter untuk AS.
Dalam pidatonya, Powell mengisyaratkan bahwa meskipun beberapa data ekonomi tidak tersedia karena penutupan pasar, Fed masih memiliki akses ke data dari sumber swasta maupun publik. Sejauh ini, data tersebut menunjukkan bahwa prospek makro untuk pekerjaan dan inflasi tidak banyak berubah.
“Meskipun tingkat pengangguran tetap rendah hingga Agustus, pertumbuhan payroll melambat tajam, kemungkinan sebagian disebabkan oleh penurunan pertumbuhan angkatan kerja akibat imigrasi yang lebih rendah dan partisipasi angkatan kerja yang menurun,” kata Powell.
Dalam konteks ini, Powell melihat bahwa risiko terhadap pasar tenaga kerja meningkat. Pada saat yang sama, ekspektasi inflasi tetap berada dalam target Fed sebesar 2%. Ia juga mencatat bahwa kenaikan harga barang mencerminkan biaya tarif, bukan tekanan inflasi yang mendasari. Untuk alasan ini, ia memperkirakan Fed akan melanjutkan pemotongan suku bunga.
Bagi pasar kripto, kebijakan Fed sangat penting, karena harga aset secara langsung terkait dengan kebijakan moneter. Bitcoin (BTC) turun 3% menjelang pidato Powell, diperdagangkan di sekitar $113.100. Perlu dicatat, para trader memperkirakan adanya perubahan sikap yang lebih hawkish terhadap inflasi akibat ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang sedang berlangsung.
Kebanyakan trader institusi masih memandang Bitcoin dan terutama altcoin sebagai aset berisiko tinggi dan pertumbuhan tinggi. Oleh karena itu, seperti aset berisiko lainnya, suku bunga rendah meningkatkan nilai kripto, sementara suku bunga tinggi menurunkannya, dengan mengalihkan likuiditas ke aset pendapatan tetap berdenominasi dolar seperti treasury.