Trader kripto dengan leverage tinggi yang dikenal sebagai James Wynn kembali menjadi sorotan setelah mengalami kerugian besar lagi. Kepulangannya ke dunia trading yang banyak dibicarakan, yang ia gambarkan sebagai “balas dendam,” berakhir tiba-tiba ketika posisinya senilai sekitar $4,8 juta dilikuidasi hanya sehari setelah dibuka. Episode terbaru ini menambah pola panjang perdagangan berisiko tinggi yang berulang kali merugikannya, memperkuat anggapan bahwa trading Bitcoin bukanlah tempat bagi mereka yang lemah hati.
Menurut perusahaan analitik blockchain Lookonchain, Wynn dilikuidasi sekitar $4,8 juta tak lama setelah membuka posisi leverage besar pada hari Selasa. Data menunjukkan ia menyetor $197.000 dalam stablecoin untuk mendukung perdagangan tersebut, yang juga memberinya bonus referral sebesar $2.818. Dengan jaminan tersebut, ia membuka posisi long pada tiga cryptocurrency—Bitcoin ($BTC), KingPepe (kPEPE), dan HYPE—menggunakan tingkat leverage yang agresif.
Berikut adalah detail utama dari perdagangan leverage terbaru Wynn dan skala posisinya
Sebelum likuidasi, Wynn sempat mengumumkan kepulangannya di X, mengatakan, “balik dengan balas dendam, datang untuk mengambil apa yang memang milikku.” Namun setelah posisinya terhapus, Lookonchain berkomentar bahwa setiap kali ia kembali ke Hyperliquid untuk membuka perdagangan baru, hasilnya selalu sama—posisinya cepat terhapus. Menurut Hypurrscan, dompet yang terkait dengannya kini hanya memegang $71.031, menunjukkan satu lagi kemunduran dalam catatan tradingnya yang penuh gejolak.
Catatan trading Wynn telah menjadi terkenal di komunitas cryptocurrency, bukan karena keuntungan stabil tetapi karena skala besar kemenangan dan kerugiannya. Pada bulan Mei, Cointribune melaporkan bahwa trader ini kehilangan sekitar $100 juta dalam peristiwa likuidasi serupa setelah Bitcoin sempat turun di bawah $105.000. Penurunan tersebut memicu dua likuidasi berturut-turut, yang pertama melibatkan 527,29 BTC pada $104.950 dan yang kedua untuk 421,8 BTC pada $104.150. Secara total, posisi tersebut menghasilkan kerugian gabungan sekitar $99,3 juta.
Setelah kejatuhan tersebut, Wynn meminta bantuan kepada komunitas crypto yang lebih luas untuk membangun kembali akunnya. Permintaannya mendapat dukungan dari setidaknya 24 alamat yang mengirimkan dana kepadanya. Dengan kontribusi tersebut, ia membuka posisi Bitcoin besar lainnya senilai $100 juta hanya beberapa hari setelah kerugian sebelumnya.
Wynn kemudian melikuidasi 240 BTC, senilai sekitar $25 juta, untuk menurunkan risiko posisi tersisa yang bisa memicu likuidasi. Meski sudah melakukan langkah tersebut, pasar kembali bergerak melawannya, dan ia akhirnya kehilangan lebih dari 99% dari $100 juta yang telah dipertaruhkan.
Bahkan setelah beberapa kali likuidasi, ia terus kembali ke pasar dengan menggunakan leverage. Pada akhir September, ia mengambil posisi lagi pada token ASTER hanya beberapa hari setelah dilikuidasi pada aset yang sama. Perdagangan tersebut, senilai sekitar $16.000 dengan leverage 3x, jauh lebih kecil dari posisi sebelumnya dan mencerminkan pandangannya bahwa token tersebut bisa menjadi salah satu pemain utama di pasar kripto.
Aktivitas trading Wynn telah menjadikannya salah satu figur yang paling banyak dibicarakan di lingkaran kripto. Keberaniannya mengambil risiko ekstrem membuatnya mendapat reputasi nyaris legendaris di antara para trader yang mengikuti futures leverage. Namun, kerugian berulang yang dialaminya juga menjadi contoh peringatan tentang betapa cepatnya posisi leverage bisa hancur akibat pergerakan pasar yang kecil sekalipun.